Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sayembara di Negeri Koplak

26 Januari 2020   15:29 Diperbarui: 26 Januari 2020   15:32 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari Pinterest.com

" Gooonggggggg... "
Suara menggetar dan memantul. Suara nuasa klasik dilanjutkan dengan irama latin menghentak dengan dinamika yang luar biasa.

" Evi MerahMerona, silahkan menunjukan bakatnya," terdengar suara narator yang empuk dan ngebas memanggil peserta pertama dibarengi suara pentatonik dan lampu spot yang menyorot tengah panggung.
Bersama munculnya si Pangeran Jagat, tampan si rajanya tampan, dengan pakaian putih hitam, yang melekat ketat tubuh six pack-nya. Melangkah gagah seperti singa muda siap bertarung.

" Jagat.... Jagat... Jagat...!" teriakan dan sorak sorai membahana.

Evi MerahMerona yang biasanya percaya diri, tiba-tiba merasa bergetar dan meleleh melihat pesona ketampanan Pangeran Jagat.
Namun apa hendak dikata, musik latin dengan hentakan berirama memenuhi ballroom dan Pangeran Jagat sudah bersiap dengan gerakannya yang gagah mempesona membuka dansa ini.

Untung Evi tidak hilang akal. Dengan menghentakan high heelnya ke lantai, disambutnya pancingan dansa cha-cha yang dimainkan oleh Pangeran.
" Hap... Hap... Plok... Plok.. !" suara irama dan tepukan melatari duet maut kali ini. Saling memandang, saling mengukur, dan senyum Pangeran Jagat menguar dengan pikat yang luar biasa.

Sekali lagi Evi MerahMerona bergetar, aroma maskulin tertangkap hidungnya, dua kali berputar, dua kali menyilang, kemudian mereka merapat.
" Tap... Tap... Sreet... Sreet... Ahhh," tangan saling meraih, jari-jemari bertautan, kaki bergerak mengikuti irama cha-cha yang berirama, melembut, tubuh saling merapat.
Dan....

Pangeran Jagat memutar badan dan melepaskan diri dari Evi MerahMerona yang terkejut melihat reaksi selintas dari kernyitan hidung mancung si mata elangnya.

Dengan isyarat yang hanyut diketahui oleh narator dan pangeran, irama musik berubah menjadi musik Samba yang bersemangat.

" YeniSue Ungu SueOraJamu tunjukan bakatmu," kembali suara narator bergema, bersama Pangeran Jagat mengganti posisi awalan dalam musik Samba.

YeniSue karena gugup tersandung kakinya sendiri, ia melihat sekilas kegagalan kakak sulungnya. Ia bukannya menari,  malah kehilangan keseimbangan. Namun karena kegesitannya ia berhasil menjaga tubuhnya supaya tidak jatuh, bahkan dengan gerakan manis mengikuti tubuh pangeran Jagat yang sudah berputar dansa Sambanya mengikuti irama pentatonik.
Tidak mau kalah, Yenie Hijau bereaksi dan berhasil mengimbangi pangeran. Tidak sia-sia Yenie pernah mengikuti les dansa latin.
" Yihuiii...!" batinnya senang.

Saatnya, irama melambat dan mereka berhadapan. Mendekat dan...
" Huupp..!" terdengar dengus lembut dari Pangeran dan dengan manis ia bersalto ke belakang meninggalkan YeniSue Ungu SueOraJamu tergugu kelu. Ia paham si pangeran Jagat, menolaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun