Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Senja Terakhir (Tamat)

25 Mei 2018   06:59 Diperbarui: 13 April 2021   15:40 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : http://aakdidik-puisi.blogspot.co.id

Rein tak kuasa menatap mata Nara. "Kak, aku ... maafkan aku..."

"Aku tahu Rein." Nara tersenyum membelai kepala Rein lembut.

"Selamat tinggal Rein, mungkin kita akan bertemu kembali, tapi entah kapan, yang pasti kamu akan selalu ada dalam hati dan pikiranku karena aku sangat menyayangimu." Nara menyentuh pundak gadis itu lalu memasuki kereta yang tak lama lagi akan membawanya pergi

Rein tak kuasa menahan butiran air mata yang akan jatuh di pipinya. Ia menatap rangkaian kereta api yang semakin menjauh itu seiring dengan tibanya senja.  Senja terakhir yang tersisa bersamanya.

Sementara itu di dalam kereta yang tengah membawanya ke tempat baru, Nara membaca berkali-kali kalimat yang tertera diatas kertas HVS yang selama ini ia simpan dengan rapi.

"Senja menghilang seiring dengan kepergianmu. Warna jingganya yang indah telah berganti dengan gelapnya malam. Biarpun kau dan senja lenyap dari pandanganku namun aku akan tetap disini, menunggumu beserta sinar jingga keemasan yang aku tahu pasti akan selalu kembali".

 **TAMAT**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun