Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Jejak Sang Penari [13]

15 Agustus 2017   06:45 Diperbarui: 23 Agustus 2017   17:59 3270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
imgrum.org/user/christianwalpole

Tapi aku lebih mementingkan kondisi Papi.

***

Beberapa orang membantuku membawa Papi ke Rumah Sakit terdekat. Papi sepertinya mengalami shock berat. Kukira penyakit jantungnya yang selama ini dideritanya kambuh.

Beruntung Papi mendapatkan pertolongan secepatnya. Itu membuatku merasa jauh lebih tenang. Aku terpekur di ruang tunggu. Sendiri. Menunggu Papi yang masih dalam pemeriksaan dokter dengan harap-harap cemas. Semoga keadaan Papi baik-baik saja.

Seseorang menyentuh pundakku, membuatku menoleh. 

Laki-laki bernama Julian itu! Ia sudah berdiri di belakangku.


"Mengapa kau kemari?" tanyaku seraya mengibaskan tangannya dengan kasar.

"Untuk bertemu denganmu, Nak." laki-laki itu menjawab ringan. Ia tersenyum. Aku muak melihat senyumnya yang menurutku terlihat sangat licik.

"Kau telah menyerang Papi. Dan aku tidak akan pernah memaafkanmu!" emosiku sudah sampai di ubun-ubun. Kepalaku seakan hendak meledak.

"Kau sama pemarahnya dengan Pieter sialan itu, Zoon," laki-laki itu tertawa. Tawanya terdengar sangat mengerikan. Seperti tawa iblis.

"Dengar Jansen. Pieter itu bukan ayahmu! Akulah ayahmu yang sebenarnya. Pieter telah merampasmu dariku," laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke arahku, begitu dekat. Hingga hidung kami nyaris bersentuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun