Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merawat Hubungan Sang Menantu dan Mertua Melalui Rekam Jejak Kebaikan

14 Mei 2024   07:15 Diperbarui: 14 Mei 2024   09:41 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merawat Hubungan Sang Menantu dan Mertua Melalui Rekam Jejak Kebaikan

Berbicara soal hubungan mertua dan menantu tentu saja tidak mulus-mulus saja selalu saja ada kerikil atau duri yang terkadang menjadi virus penyebab munculnya pertengkaran antara menantu dan mertua membuat hubungan keduanya menjadi renggang dan tidak harmonis  saya jadi teringat saat mengikuti pelatihan sebagai pendamping program kemasyarakatan saat itu sang narasumber memulai materinya dengan terlebih dahulu menuturkan sebuah kisah inspiratif tentang hubungan mertua dan menantu.

Pernah suatu ketika terjadi pertengkaran hebat antara mertua dan menantu pemandangan ini hampir setiap hari terjadi  bahkan sudah terbiasa menjadi tontonan yang menarik sekaligus memprihatinkan bagi para tetangganya, apa yang dilakukan sang menantu selalu salah dimata mertua tidak pernah ada benarnya selalu saja sang menantu  disudutkan celakanya kemudian ini diceritakan kepada tetangganya  hingga semuanya menjadi tahu kondisi hubungan mereka.

Suatu hari saking jengkelnya sang menantu terhadap omelan mertuanya dia pergi ke suatu kampung dimana disitu terdapat orang pintar sang menantu mau minta ramuan alias racun yang dapat mematikan mertuanya secara perlahan-lahan. 

Setelah dia mengungkapkan maksud kedatangannya kepada sang dukun agar memberikan racun yang dapat mematikan mertuanya tetapi secara perlahan-lahan jangan sampai sekaligus hal ini dilakukan untuk menghindari kecurigaan dari masyarakat sekaligus agar bisa menyaksikan bagaimana sakitnya sang mertua. 


Sang dukun memberikan ramuan kepada sang menantu sambil berkata agar bubuk racun ini ditaburi kepada makanan atau minuman sang mertua dan harus dilakukan setiap pagi hari menjelang mertua bangun minuman dan makanan ini harus sudah tersedia dimeja makan .

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dengan rasa gembira sekaligus dendam semakin membara  dalam dadanya ingin rasanya dia cepat sampai kerumah untuk sesegera mungkin memberikan pelayanan makan dan minuman kepada mertuanya dengan mencampuri bubuk racun sebagaimana pesan sang dukun. Pagi-pagi sang menantu sudah bangun  sebelum sang mertua bangun tidur  memberikan pelayanan makan dan minum  untuk mertuanya dengan tidak lupa mencampuri bubuk racun yang dalam pikirannya pasti akan dapat mematikan secara perlahan-lahan, namun ternyata pelayanan yang diberikan simenantu terhadap mertuanya memberikan kesan sangat mendalam dan menimbulkan empati terhadap menantu. 

Kemudian kebiasaan sang menantu dalam melayaninya disebarkan kepada masyarakat luas sehingga masyarakat banyak yang menceritakan tentang kebaikan sang menantu dalam melayani  mertuanya. Karena sikap sang mertua yang berubah drastis dan selalu  menyebarkan virus positif terhadap kebaikan menantunya, akhirnya sang menantu berpikir ulang untuk mengurungkan niat jahatnya ia kembali kepada sang dukun untuk memberikan penawar racun kepadanya. 

Sang dukun berkata sambil tersenyum bahwa bubuk yang diberikan sebenarnya bukan racun yang dapat mematikan tetapi hanya sebuah media agar  dengan sarana tersebut anda dapat melayani ibu mertuanya dengan baik dan ikhlas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun