Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Rumah

28 April 2024   19:41 Diperbarui: 28 April 2024   19:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah. Gambar oleh Lee_seonghak/ Pixabay 

Kepada dua puluh rumah yang pernah
kutempati
yang tak pernah kumiliki
Di sana aku belajar
Menghimpun mimpi
Bermain petak umpet dengan air mata
Melepas tawa
Bermain drama, berkamuflase apa saja
Hingga tak canggung lagi
Dipentaskan di luar sana

Sakit yang sering bergurau dengan sembuh
Sembuh yang membuat lupa tubuh

Kadang terpercik api
Namun, tak sampai hangus terbakar
Terjaga hingga hari ini

Baca juga: Kepada Malam

Anak-anak lahir

Mereka menciptakan cerita sendiri. Mimpi, rindu

Mimpi, rindu

Mimpi, rindu. Mimpi, rindu. Mimpi, rindu. Mimpi, rindu. Mimpi, rindu

Baca juga: Kepada Senin

Mimpi tentang rindu
Rindu menerjemahkan mimpi-mimpi

Rumah tempat bersiasat
Mengatur ingin menunda hasrat
Dalam gelap dan terang

Juga, tempat tidurku
Yang akan datang

***

Lebakwana, April 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun