Menulis Tanpa Tangis

Hari ini saya tanpa sengaja melihat pengumuman manis di Kompasiana, perolehan K-Rewards di bulan Mei 2023. Pasti sudah banyak kompasianer yang menantikannya. Termasuk saya. Ah saya. Memang apa isi tulisan saya sehingga berani menunggu K-Rewards Kompasiana? Hehe

Iya begitulah saya. Saya memang suka menulis dan di Kompasiana ini saya menceritakan berbagai kisah. Baik puisi, cerpen, curhat eh diary, humaniora dan beberapa artikel film, edukasi, pun lingkungan. 

Baca juga: Melukis Malam di Genggaman Tangan

Yah itulah saya yang suka sekali mengobrol melalui tulisan. Entah mengapa beberapa bulan terakhir ini hati saya mudah galau dan mellow bawaannya. Entah berapa banyak air mata mengalir di tepian pipi. Bukan karena saya mencari sympati dan menuliskan ini. Sangat berat di hati.

Namun saya sadar, ada masanya saya harus berhenti. Mungkinkah ini masanya? Entah.

Dokpri tangkap layar FB Ari Budiyanti

Berat dan sangat berat saya tuliskan semua ini. Maafkan ya rekan-rekan sekalian. Saya hanya ingin berpamitan melalui tulisan saya ke 2.570 ini di Kompasiana, belum termasuk tulisan saya di komunitas Inspirasiana, Mettasik dan KPB. 

Baca juga: Puisi | Sebuah Jeritan Tangis

Kalau ditotal, bisa 2.600 tulisan lebih pastinya. Iya lebih. Karena saya lumayan sering memberikan artikel saya secara cuma-cuma pada mereka, komunitas-komunitas di atas.

Iya, semua ada masanya. Masa-masa saya suka menulis di Kompasiana namun mungkin ini masanya saya mendengarkan bisikan di nurani saya yang sudah lama saya abaikan. "Hai Ari, go on with the things you have to do~not only in what you  want to do. Remember your purpose in life. When God created you at first."

Baca juga: Seiris Kue Manis (Penahan Tangis)

Dokpri

Terima kasih banyak untuk kebersamaan selama ini, 4 tahun 6 bulan dengan 2.570 karya di akun Kompasiana Ari Budiyanti, 1980 artikel pilihan editor, 17 artikel utama. Terima kasih banyak pada semua rekan kompasianer untuk ketulusannya berelasi dengan saya.