"Ti ... tidak nyonya. Aku hanya ingat di rumah," balasku.
"Kalau kerja jangan sambil melamun," tegurnya lagi.
"Baik nyonya, maaf," balasku sambil menundukkan kepala.
Aku melanjutkan pekerjaanku. Menyapu dedaunan yang berserakan di halaman depan rumah majikan.
Kupikir yang tadi bukan lamunan, ternyata aku harus disadarkan bahwa aku sekarang adalah seorang pembantu berusia dua delapan bukan remaja berusia belasan.
Kaohsiung, 10 Mei 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!