Selesai menandatangani buku Ramadan, barulah kultum dimulai. Kuliah tujuh menit, atau ceramah yang berdurasi sekitar tujuh menit setelah melaksanakan Shalat tarawih. Demi mendapat gambaran untuk kemudian dituliskan di buku kegiatan Ramadan, aku selalu menjadi pendengar yang baik.Â
Dengan fokus aku mendengar ceramah yang dipaparkan oleh penceramah. Penceramah biasanya bukan imam masjid, ada seorang yang bertugas khusus untuk melaksanakan ceramah seusai Shalat tarawih.
"Apa tadi isi ceramahnya?"
Anak-anak bergerombol mendatangiku. Untuk apa? Jelas saja untuk menyontek hasil catatanku.
"Kalian tadi enggak dengar ceramah?" tanyaku sebal.
"Enggak," balas mereka serentak.
Aku memajukan sedikit bibir pertanda kesal.
"Aku tidak mau membagikan catatanku sama kalian!" tegasku.
Aku beranjak, berpindah tempat. Bersandar ke saka masjid. Setelah kultum selesai kami akan dibagikan jajanan dari pihak masjid. Makanan itu biasanya dikumpulkan dari warga dekat masjid secara bergilir. Dalam satu hari, ada beberapa keluarga yang mendapat gilir menyumbangkan makanan berupa makanan apa saja seikhlasnya.Â
Makanan-makanan itu nantinya akan dibungkus dalam beberapa wadah plastik untuk kemudian dibagikan kepada jamaah yang datang dalam Shalat tarawih.Â
Tetapi jelas saja, hanya untuk mereka yang benar-benar usai mengikuti serentetan kegiatan hingga kultum usai. Sebab seringnya, ada yang pulang hanya saat Shalat tarawih selesai, tanpa mengikuti acara setelahnya.