Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhir dari Cinta

6 Mei 2019   13:31 Diperbarui: 6 Mei 2019   20:20 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku masih ingin melanjutkan pendidikanku lagi. Sebaiknya kita tidak jadi menikah saja."

"Kamu gila!" bentakku.

"Terserah kamu mau bilang aku gila atau bagaimana. Aku sudah membicarakan ini dengan keluargaku. Pernikahan kita batal!" balas Ivan membentak.

Langit seakan runtuh di hadapanku. Ternyata benar, badai itu ada. Dan kini ia benar-benar datang menghujam. Impianku mendadak sirna. Sirna.

Plak!!!
Aku melampiaskan amarahku. Kulihat Ivan memegang perih pipinya. Aku berhak melakukan semua ini. Berhak!

"Terima kasih untuk tamparanmu," ucapnya kemudian pergi meninggalkanku.


"Terima kasih sudah mempermalukanku dan keluargaku," teriakku yang pecah bersama tangisan.

"Apa yang terjadi, Nduk?" tanya Ibu. Ayah dan ibu tampak sekali khawatir melihat keadaanku.

"Lupakan tentang pernikahan!" balasku terisak dan berlari masuk ke dalam.

 ***

Melupakan yang indah itu tidak mudah. Sungguh betapa pun aku membencinya tapi bayang wajahnya selalu berkelebat hebat di pikiranku. Senyumnya, janjinya, pertunangan, rencana pernikahan. Siapa yang tak luka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun