Kekhawatiran itu akhirnya jadi nyata. Elkan Baggott dicoret dari Timnas Indonesia untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina. Sekalipun Shin Tae-yong belum menjelaskan adalan pencoretan, dugaan bahwa kejengkelan STY pada Baggott sebagai pemantik menyeruak.
Jadi STY beberapa waktu lalu mengungkapkan kekesalannya. Sebab, Elkan tidak merespons panggilan timnas U23 di masa genting melawan Guinea.
Pernyataan STY di media memberi kesan bahwa dia jengkel dengan diamnya Baggott atas pemanggilan. Momen itu kemudian dikaitkan dengan dicoretnya Baggott dari skuad.
Semoga saja karier Baggott tak tamat di timnas. Jika memang ada ketegangan keduanya, semoga PSSI bisa memfasilitasi hubungan STY dan Baggott agar pemain jangkung itu berkesempatan membela Indonesia di kemudian hari.
Saya masih ingat ada pemain yang membuat STY resah. Misalnya saja Ramai Rumakiek yang dulu pernah tak datang ketika dipanggil. Padahal saat AFF 2020 Ramai sering main.
Sejak tak datang ketika dipanggil itu, karier Ramai berhenti di timnas STY. Dia tak lagi dipanggil ke timnas. Dia pernah kembali dipanggil ke timnas ketika U23 asuhan Indra Sjafri di Asian Games 2022 yang berlangsung di 2023.
Kemudian ada juga cerita Egy. Egy pernah tak ke timnas karena cedera. Namun justru dia main bersama Dewa di Liga 1. Seingat saja setelah insiden itu, Egy tak masuk timnas kala lawan Argentina. Tapi kemudian Egy kembali ke timnas. Bahkan masuk skuad Piala Asia 2023.
Saya sendiri berharap ke depan Baggott bisa kembali dipanggil. Sebab menurut saya Baggott potensial dan masih muda. Dia juga termasuk kerangka awal ketika STY membangun timnas. Dia sudah masuk timnas sejak AFF 2020 yang berlangsung di 2021 dan 2022.
Di sisi lain, jika memang problemnya adalah diamnya Baggott ketika dipanggil timnas U23, semoga itu jadi pelajaran bagi Baggott ke depannya.
Bukan hanya pelajaran bagi Baggott tapi juga pelajaran bagi semua pemain. Semoga Baggott kembali dan tentunya semoga Garuda sapu bersih kemenangan lawan Irak dan Filipina.
