Mohon tunggu...
Zulfa  salsabila
Zulfa salsabila Mohon Tunggu... Guru - rencana Allah yang paling baik

berjuang lillah..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semoga Kamu

14 Juli 2022   22:56 Diperbarui: 24 Juli 2022   14:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepergian ternyata bukan suatu masalah yang besar, bukanlah suatu masalah serius seperti apa yang ada dibenakku lalu. Kini ku menemukan sesosok yang tak tahu bagaimana dan siapa, hanya bertemu diruang dua dimensi, tak saling sapa dan tak saling menegenal. Tetapi, berkatnya hidupku membaik. Dia tak pernah mengenalku seperti aku yang selalu mencari tahu tentangnya, setiap sudut yang berhubungan dengannya dan setiap jengkal yang merekat lekat dengan namanya, sebodoh itu aku dengan orang yang tak pernah mengenaliku.

Perasaan macam apa ini? mengapa terjadi seperti ini? dan sampai kapan aku harus diam diri dan menunggu? cukup memastikan bahwa dia tahu aku adalah salah satu manusia yang juga hidup bersamanya di bumi ini adalah suatu anugrah yang tak henti-hentinya kusyukuri. Mungkin disetiap pandangnya mengandung kekuatan magis yang selalu membuatku baik-baik saja, mungkin di setiap katanya mengandung sinyal yang mampu memperbaiki keadaan yang dulunya runyam, atau mungkin disepenggal namanya mengandung instrumen yang mampu menenangkan hati yang terbiasa diterkam oleh kejamnya kenyataan.

Baca juga: Mengapa Bertahan

Semoga kamu. Kuberanikan mengucapkan kata itu dan meminta kepada Tuhan disetiap sujudku, kuberanikan menyebut namamu disetiap do'a yang kulangitkan setiap harinya bahkan jika memang bukan kamu, aku tetap akan selalu berterimakasih tentang suluh dikala gulita yang selalu menyelimuti. Sebenarnya aku sadar, aku bukanlah seorang yang pantas denganmu, bukanlah sepadan dengan perangaimu, jauh dari kata sempurna yang selalu kulihat disetiap jejak langkahmu. Semoga kamu mengetahui itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun