Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Yang penting nulis, bukan nulis yang penting

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku "The Quest for Meaning: Developing a Philosophy of Pluralism" - Tariq Ramadan

11 Agustus 2023   12:30 Diperbarui: 11 Agustus 2023   13:10 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

"The Quest for Meaning: Developing a Philosophy of Pluralism" adalah sebuah karya yang menciptakan landasan berpikir yang mendalam dan merangsang tentang pentingnya pluralisme dalam konteks pemahaman agama dan budaya. Ditulis oleh Tariq Ramadan, seorang pemikir Muslim kontemporer terkemuka, buku ini menjelajahi gagasan bahwa dunia kita yang semakin terhubung memerlukan pendekatan yang inklusif terhadap perbedaan dan keragaman.

Ramadan memandang pluralisme sebagai tantangan yang perlu diakui dan dihadapi oleh komunitas Muslim dan masyarakat luas. Ia mengembangkan argumentasi bahwa pemikiran Islam dapat memberikan kontribusi berharga dalam mempromosikan dialog dan pengertian antaragama serta etnis. Buku ini bukan hanya tentang pemahaman dan toleransi antara kepercayaan yang berbeda, tetapi juga tentang bagaimana komunitas Muslim dapat merumuskan pandangan mereka sendiri tentang pluralisme dalam rangka membangun harmoni dan kerjasama lintas batas.

Salah satu keunggulan buku ini adalah cara Ramadan menggabungkan pemikiran filsafat dengan referensi ke teks-teks klasik Islam. Dia menguraikan konsep-konsep kunci seperti tawhid (keesaan Tuhan), akhlaq (etika), dan ijma' (konsensus) untuk membangun argumen tentang pentingnya merangkul perbedaan sebagai bagian dari rencana Tuhan.

Buku ini juga menyajikan wawasan historis tentang bagaimana Islam dalam sejarahnya telah mengelola keragaman dalam kerangka masyarakat yang majemuk. Ramadan mengeksplorasi pemikiran para cendekiawan Muslim klasik, seperti Al-Farabi dan Ibnu Rushd, yang telah memberikan sumbangan dalam pemikiran tentang pluralisme.

Namun, buku ini juga mengajukan pertanyaan yang menantang. Ramadan meminta pembaca untuk merenungkan bagaimana komunitas Muslim saat ini dapat menjembatani kesenjangan antara visi ideal tentang Islam yang inklusif dengan realitas praktik yang sering kali terfragmentasi.

Meskipun Ramadan menawarkan perspektif yang kuat tentang pentingnya pluralisme dalam Islam, kritik mungkin diajukan mengenai keterbatasan implementasi praktis dari konsep ini dalam masyarakat yang sering kali dipenuhi dengan perbedaan dan pertentangan.

BIOGRAFI PENULIS

Tariq Ramadan, lahir pada tanggal 26 Agustus 1962 di Jenewa, Swiss, adalah seorang pemikir Muslim kontemporer yang dikenal karena kontribusinya dalam memahami Islam dalam konteks modern dan dialog antara budaya serta agama. Ramadan lahir dalam keluarga yang terkait erat dengan dunia pemikiran Islam, karena ayahnya, Said Ramadan, adalah seorang tokoh Islam yang berpengaruh dan juga cucu dari Hasan al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin (The Muslim Brotherhood).

Ramadan menghabiskan masa kecil dan remajanya di Swiss. Dia memperoleh pendidikan formal di bidang sastra Prancis dan filsafat di Universitas Jenewa. Kemudian, dia melanjutkan studi ilmu agama di Al-Azhar University di Kairo, Mesir. Di sinilah ia mendalami kajian tentang Islam secara mendalam dan mendapatkan pengetahuan dari berbagai perspektif.

Pengalaman Ramadan dalam berbagai budaya dan lingkungan akademis mengasah wawasannya tentang perpaduan antara keislaman dan konteks sosial yang kompleks. Pemikiran dan tulisannya mencerminkan upayanya untuk membawa Islam lebih dekat kepada realitas dunia modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun