Mohon tunggu...
Zaskia Luthfiyah Deslina
Zaskia Luthfiyah Deslina Mohon Tunggu... Mahasiswi

Nama : Zaskia Luthfiyah Deslina NIM : 241011701412 Kelas : 02SIFP012

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aktualisasi Nilai - Nilai Pancasila Di Kalangan Generasi Milenial

3 Mei 2025   23:31 Diperbarui: 4 Mei 2025   10:02 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
garuda-pejuang-matahari-terbenam (sumber: pixabay.com  )

Kesadaran dan sikap generasi milenial terhadap Pancasila semakin hari semakin menurun. Hal ini terjadi karena pengaruh arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Selain itu, kurangnya pemahaman yang mendalam tentang Pancasila beserta lima sila yang terkandung di dalamnya juga menjadi faktor utama. Meskipun tidak semua generasi milenial kehilangan kesadaran terhadap Pancasila, sebagian dari mereka justru menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Oleh karena itu, pengamalan atau aktualisasi nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan di era milenial saat ini. Seperti yang diketahui, Pancasila memiliki lima nilai dasar yang sangat bermakna dan penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini sebaiknya ditanamkan terlebih dahulu dalam diri sendiri sebelum diterapkan kepada orang lain. Jika nilai-nilai tersebut telah melekat pada diri seseorang, maka akan tergambar secara otomatis melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Generasi milenial adalah aset penting bagi kemajuan bangsa di masa depan. Oleh sebab itu, dalam menghadapi era globalisasi, setiap individu memerlukan arahan dan kontrol yang kuat agar mampu memilih dan menyaring nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. 

Thane (2012) menyatakan bahwa "diperlukan manusia yang berkualitas, berkarakter, mampu bekerja sama, serta memiliki daya saing yang tinggi agar bisa mengambil manfaat positif dari globalisasi, tanpa kehilangan rasa persatuan dan kesatuan nasional."

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila sangat penting dan harus melibatkan seluruh masyarakat, terutama generasi muda. Kita sebagai warga negara Indonesia perlu ikut berperan aktif dalam menjaga dan menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila. Pengamalan nilai-nilai ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

  1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
    Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, serta menghormati perbedaan agama dan keyakinan orang lain. Hal ini menciptakan suasana damai dan toleransi antarumat beragama.

  2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
    Menghormati sesama manusia, termasuk menghargai keberagaman budaya, serta membiasakan diri untuk saling tolong-menolong dan peduli terhadap sesama.

  3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
    Menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya dan produk dalam negeri. Dengan mencintai produk lokal, kita turut menjaga persatuan dan mendukung kemandirian bangsa.

  4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
    Aktif dalam kegiatan sosial, mengutamakan kepentingan umum, tidak melakukan korupsi, serta mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan secara bijaksana dan logis.

  5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
    Menaati peraturan yang berlaku, seperti peraturan lalu lintas dan kewajiban membayar pajak. Masyarakat juga perlu memperlakukan orang lain secara adil agar tercipta kedamaian dan kemakmuran bersama.

Selain melalui tindakan sehari-hari, penguatan nilai-nilai Pancasila juga bisa dilakukan melalui pendidikan Pancasila dan pengembangan karakter. Menurut Rajasa (dalam Arum Sari Nur Hidayat & Dewi, 2021), pengembangan karakter nasionalisme generasi muda dapat dilakukan melalui tiga tahapan:

a. Pembangun Karakter
Generasi muda harus mampu membangun karakter positif melalui kemauan yang kuat, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.

b. Pemberdaya Karakter
Generasi milenial menjadi teladan (role model) dalam membentuk karakter positif bangsa, misalnya dengan menyuarakan penyelesaian konflik secara damai dan membangun kesadaran kolektif.

c. Perekayasa Karakter
Generasi muda memiliki peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, budaya, serta proses pembelajaran yang mendukung terbentuknya karakter bangsa yang kuat dan relevan dengan perkembangan zaman (Heriansyah, 2017).

generasi milenial harus mulai menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun digital. Pancasila bukan hanya sekadar hafalan, tetapi pedoman sikap dan perilaku yang harus diterapkan. Di tengah arus globalisasi, kita perlu selektif menyerap budaya luar dan tetap menjaga jati diri sebagai bangsa Indonesia. Jika dimulai dari diri sendiri, saya yakin nilai-nilai Pancasila akan tetap hidup dan relevan di masa kini maupun masa depan.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi acuan dan pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai warga negara, kita perlu menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila memiliki lima sila yang mengandung makna penting bagi bangsa ini.

Namun, banyak dari generasi milenial saat ini menunjukkan perilaku yang dipengaruhi oleh arus globalisasi serta perkembangan teknologi dan informasi. Hal ini menyebabkan menurunnya kesadaran dan pemahaman mendalam mereka terhadap Pancasila. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukan upaya aktualisasi atau penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Aktualisasi ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana agar lebih mudah diterapkan dan membentuk kebiasaan positif sejak dini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun