Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mantra Dalam Kehidupan Masyarakat Kerinci

24 Juni 2022   03:00 Diperbarui: 24 Juni 2022   03:41 2590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi : Pelantunan Mantra Pemanggilan Roh nenek moyang oleh para Balian Salih

 Mintak jawat guru mintak lahdi japo… bagih jugo guru kato gok sipatah… imak snang hati anak alah buah…. Imak snang ati anak dipunakan…..

  

Bismillahirrahmanirrahim

 Wahai kayu yang jarang bersiul jarang duduk bersila, Jarang putih nama ibumu, jarang putih nama bapakmu. Kamu menyeru ruh sekalian sakti sekalian keramat untuk menyampaikan permintaan dan permohonanku kepada Allah, kepada Rasul kepada Tuhan aku yang sebenarnya. Kepada tuan sekalian yang menghuni hutan ini.

 Berkat tuan Wali Bertiga yang tinggal dipuncak gunung Kerinci, berkat Peri dan anggotanya, berkat Dewa-dewa di gunung yang tinggi. Berkat tuan leluhurku temenggung tiga bersaudara, yang pertama temenggung Adil Kay kedua temenggung adil bicara ketiga temenggung rio bayan putih yang bertempat di pasambe indah pasuguh agung. Berkat leluhurku raja simpan bumi ajo ga. Ajo ga leluhur yang keramat  yang bertempat di dusun jambu alo, tinggal dirumah gedang pasusun, rumah gedang kita.

 Haiih… tuan kuseru cepatlah datang tuan kupanggil cepatlah sampai, bukan berseru asal-asalan, bukan memanggil sembarangan saja, ada sirih tiga kapur rokok tiga batang, mohon diambil guru kepada semua tuan yang kupanggil, dikarenakan mohon didampingi mohon disayangi, siang dan malam petang dan pagi.


 Heiiih… ampun guru beribu kali ampun, mungkin alat saya tidak cukup tidak genap, jangan sampai kekurangan ini membuat guru marah dan merajuk. Ini saya disuruh dan diamanatkan untuk memanggil tuan, mohon tuan datang dengan sebenarnya tuan, jangan biarkan hulubalang tuan datang menjelma, karena saya takut dengan mereka. Lurus-lurus tuan datang menghampiri saya, betul-betul tuan yang datang, jangan biarkan hulubalang menjelma.

 Haiiiih… guru ini sirih dan pinang sebagai ganti ucapan anak cucu untuk memanggil tuan, mohon guru terima dan bicaralah walau sepatah kata agar senang rasanya hati anak cucu anak kemenakan

 Setelah hadir/menjelma roh leluhur didalam tubuh si penyeru, maka akan diadakan lah tanya jawab yang diinginkan selama yang diperlukan. Setelah itu si penyeru akan menghaturkan sembah dengan membaca mantra :

 Haiiih…. Berkat kayo sado ngan kno seru sado ngan kno imbau, ntah ado ngan idak kno seru idak kno imbau, ntah ado alat ku cukut idak cukut, ntah ado alat ku gnap idak gnap, ntah ado ngan lulu jadi kanian, aku idak kutau di tap dingan bilengnyo, idak kutau di tutu dingan tabanonyo, jangan kayo jadi ajuk jadi mengih, minin kususun jahi ngan sapuluh, kutunduk kan kapalok ngan satu yo mintak maaf baribu kali maaf mintak ampun baribu kali ampun kupadi kayo. (lalu sipenyeru menghamburkan beras kunyit)

 Heiiih… berkat tuan semuanya yang kena seru kena panggil, mungkin ada yang tidak kena seru kena panggil, mungkin ada alat saya yang tidak genap tidak cukup, mungkin ada yang dahulu jadi terakhir, aku tidak tahu bilangannya dan tidak tahu urutannya, jangan tuan datang memarahi kami, jangan pula tuan merajuk, sekarang saya susun jari yang sepuluh menundukkan kepala yang satu menghadap tuan guru tolong beri maaf dan pengampunan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun