Mohon tunggu...
Tukang Kompor Keliling
Tukang Kompor Keliling Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Error, no data!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Jokowi - Satu Kata Berjuta Makna

21 November 2014   03:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Jokowi - Satu Kata Berjuta Makna

Akhir-akhir ini Jokowi kembali membuat jagad Indonesia gonjang-ganjing. Tanpa ba bi bu, tanpa basa-basi, seperti maling, tanpa hujan tanpa angin, mengumumkan kenaikan BBM.

Cuma 2000 aja cengeng!

Jokowi nantinya akan menjadi kata ajaib yang memiliki berjuta makna. Dari sebuah nama akan bertrasnformasi menjadi kata sifat, kata kerja atau malah kata benda sesuai konteks kalimat.

Misalnya:

Jokowi digunakan untuk mendeskripsikan orang yang tidak punya otak. Karena Jokowi suka ndak mikir. Karena hanya orang yang punya otak saja yang mikir.

"Amoeba adalah bintang jokowi"
baca: Amoeba adalah binatang tak berotak

Jokowi digunakan untuk orang yang suka berdusta. Tempo hari berkata A, hari ini berkata Z. Dulu berkata tidak menaikkan BBM, tetapi belum sebulan menjabat sudah menaikkan BBM.

"Hati-hati, si Fulan itu jokowi"
baca: Hati-hati, si Fulan itu pembohong

Jokowi juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan orang yang tidak konsisten dan plin-plan. Lidahnya tak bertulang. Gampang berjanji, gampang berkhianat. Dulu suka blusukan disertai rombongan tukang jepret, sekarang suka jalan-jalan ke luar negeri.

"Lu tuh jokowi ya, kemarin mau ikut sekarang gak jadi ikut"
baca: Lu tuh gak konsisten ya, kemarin mau ikut sekarang gak jadi ikut

Jokowi juga bisa berarti orang yang suka mengampangkan segala sesuatu. Katanya menyelesaikan persoalan banjir itu gampang, nyatanya sampai hari  ini masih kebanjiran.

"Saya rasa menyelesaikan banjir itu jokowi, 1-2 tahun selesai"
baca: Saya rasa menyelesaikan banjir itu gampang, 1-2 tahun selesai

Jokowi bisa juga digunakan untuk mendeskripsikan orang yang tidak punya ide baru, tidak orisinil, plagiator. Contohnya adalah seperti kartu abal-abal Jokowi yang ternyata cuma kemasan baru untuk program pemerintah sebelumnya seperti Kartu Indonesia Sehat yang sejatinya adalah Kartu BPJS.

"Dasar jokowi lu!"
baca: dasar tukang tiru lu

Jadi jika suatu waktu anda mendengar orang mengatakan "jokowi banget lu", bisa jadi anda adalah orang yang tidak punya otak, pendusta, tidak konsisten, plin-plan dan suka menggeampangkan segala sesuatu.

Catatan:
- Jokowi (dengan huruf besar) adalah nama orang, sedangkan jokowi (dengan huruf kecil) adalah kata sifat/benda/kerja)
- Ini bukan tulisan pencemaran nama baik, tetapi tulisan murni mengenai pembentukan kata baru
- Tolong jangan lebai dengan mempolitisir tulisan ini, apalagi menuduh saya subversif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun