Mohon tunggu...
Zalfa Dias Dwiyanti
Zalfa Dias Dwiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia

Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Selingkuh? Memahami dari Kacamata Freud dan Realita di Indonesia.

8 Mei 2025   06:00 Diperbarui: 8 Mei 2025   06:02 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sigmund Freud (Sumber : Google)

Kita sebagai orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak dengan cara yang terbaik agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang sehat secara psikologis. Meskipun tantangan seperti perselingkuhan dan perceraian sering kali muncul, kita bisa membangun fondasi yang lebih baik untuk masa depan anak kita. Dengan memutus siklus yang ada, menciptakan rumah yang penuh kasih, dan berkomunikasi dengan baik, kita dapat memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan mereka.

Perselingkuhan memang bisa menjadi masalah besar dalam sebuah hubungan, namun dengan pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme psikologis di baliknya dan dengan pendekatan yang bijaksana, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Referensi : 

Ramadhani, Putri Erika, and Hetty Krisnani. "ANALISIS DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP ANAK REMAJA." Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, vol. 2, no. 1, Aug. 2019, p. 109. DOI.org (Crossref), https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23126.


Bailey, Ryan, and Jose Pico. "Defense Mechanisms." StatPearls, StatPearls Publishing, 2025. PubMed, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559106/.


Sadida, Sabila, and Rani Septiyana. "ANALISIS CERPEN 'NYARIS BROKEN HOME' KARYA RORA RIZKI WANDINI KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD." Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, Dan Sastra, vol. 2, no. 1, Feb. 2025, pp. 20--29. etdci.org, https://doi.org/10.51574/vokatif.v2i1.2436.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun