Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Uangi Uangu

18 Desember 2021   19:20 Diperbarui: 18 Desember 2021   19:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ruang kelas (Foto oleh Stephen Paris dari Pexels)

Pagi tadi. Ruang kelas sunyi tapi tidak sepi. Wajah-wajah beku menanti. Di bangku kayu. Tubuh-tubuh kaku duduk menunggu.

"Satu!"

Satu wajah sumringah berdiri. Tak lupa menyapa wajah jengah kanan dan kiri. Butuh sedikit waktu. Kemudian menghilang di balik pintu.

"Dua!"

Satu wajah ramah berdiri. Tak perlu lagi duduk antri. Menyisakan anggukan ringan ke barisan bangku. Sebelum menghilang di balik pintu.

"Lima!"
"Sebelas!"
"Duapuluh sembilan!"

Satu persatu, tubuh-tubuh lesu menjauh dari bangku. Bergantian wajah-wajah jemu menghilang di balik pintu. Tersisa satu wajah. terbiasa memetik gundah.

"Saya..."
"Maaf. Apakah tadi sudah bertemu..."

Barisan kata di ruang kepala masih merekat di kepala. Deretan angka dari bendahara masih melekat di telinga.

Iuran bulanan, angsuran awal tahun, tabungan mingguan, sumbangan perpisahan, uang beli buku. Uang ini, uang itu. Rapor ini ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun