Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Uangi Uangu

18 Desember 2021   19:20 Diperbarui: 18 Desember 2021   19:27 163 25
Pagi tadi. Ruang kelas sunyi tapi tidak sepi. Wajah-wajah beku menanti. Di bangku kayu. Tubuh-tubuh kaku duduk menunggu.

"Satu!"

Satu wajah sumringah berdiri. Tak lupa menyapa wajah jengah kanan dan kiri. Butuh sedikit waktu. Kemudian menghilang di balik pintu.

"Dua!"

Satu wajah ramah berdiri. Tak perlu lagi duduk antri. Menyisakan anggukan ringan ke barisan bangku. Sebelum menghilang di balik pintu.

"Lima!"
"Sebelas!"
"Duapuluh sembilan!"


Satu persatu, tubuh-tubuh lesu menjauh dari bangku. Bergantian wajah-wajah jemu menghilang di balik pintu. Tersisa satu wajah. terbiasa memetik gundah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun