Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kau Ingin Aku seperti Payung?

14 Oktober 2021   13:51 Diperbarui: 14 Oktober 2021   14:13 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan hujan (Photo by Erik Mclean from Pexels)

"Kita jalan-jalan, ya? Aku ambil payung dulu!"

Kau ajukan gelas berkopi ke bibirku. Memintaku menandaskan isinya hingga bersisa ampas.

Bagiku, payung itu menjadi bukti kekhawatiran. Sebagai kebutuhan untuk menghindari hujan. Dan, aku tak lagi leluasa menggenggam tanganmu ketika harmoni alam menyajikan tarian hujan.

"Kau lebih menyukai payung daripada hujan, kan?"

Satu pernyataan tak penting kuajukan, saat kakiku dan kakimu meninggalkan halaman. Kali ini, kubiarkan jemarimu menggenggam gagang payung.

"Hujan membebaskan payung yang lelah tergantung. Mas tak pernah tahu, lelahnya perasaan yang digantung!"

Tak hanya peribahasa, selalu ada caramu menemukan rangkaian kata. Menarik rasaku mengingat perjalanan waktu yang berlalu. Tentang dulu. Kau dan aku.

"Payung tak mungkin menghentikan hujan. Namun, mampu menyediakan ruang, agar kita leluasa merenangi lalu waktu di bawah hujan!"

Memilih diam dan mengambil alih gagang payung dari genggamanmu adalah cara terbaik. Agar jemariku leluasa menggenggam jemarimu.

"Kau ingin aku seperti payung?"

Kau tertawa. Melepas paksa genggamanmu. Berpindah ke pinggangku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun