Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Kabar Hujan

10 Oktober 2021   13:26 Diperbarui: 10 Oktober 2021   21:10 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan deras. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Pagi tadi hujan
Airnya tak lagi tergenang di halaman
Melesat pergi ke selokan
Mungkin, saat ini sedang berhenti di satu titik persinggahan
Merancang perjalanan panjang ke lautan

Pagi ini ibu mencuci pakaian
Airnya tak lagi berserakan
Lesap dalam paralon di bawah tanah
Mungkin, masih berkumpul dalam gorong-gorong di depan rumah
Menunggu teman sepermainan, memulai petualangan panjang ke lautan.

Pagi tadi Ayah kedinginan
Setelah membersihkan kendaraan yang kehujanan
Airnya dari kran yang terpasang di halaman
Mengalir bebas di trotoar dan jalanan
Mungkin, mencari lubang menuju selokan untuk melanjutkan perjuangan panjang ke lautan

Barusan aku membaca koran
Kemarin sebelas kota kebanjiran
Airnya akibat penebangan hutan
Mungkin, bukan itu alasan yang pikirkan korban
Mereka butuh air bersih untuk mencuci pakaian, makanan dan minuman

Saat ini hujan
Airnya sedang menggenangi perumahan
Mungkin besok kau bisa membaca judul berita di koran:

"Hujan Telah Membatalkan Rencana Panjang Menuju Lautan"

Curup, 10.10.2021
Zaldy Chan

Ilustrasi Hujan ( Photo by Sourav Mishra from Pexels)
Ilustrasi Hujan ( Photo by Sourav Mishra from Pexels)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun