Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin

16 September 2021   11:06 Diperbarui: 4 Oktober 2021   21:45 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jenna Hamra from Pexels

Bukan maksudku menyakiti rasamu. Tanpa sengaja, kalimat dari mulutku meluncur begitu saja hari itu.

Adalah bohong, jika aku tak merasa kehilangan televisi itu. Benda itu adalah kenang-kenangan dari teman-teman sekantor setelah aku berhenti bekerja, menikah dan hidup bersamamu.

Juga sebuah kebohongan, jika aku tak akan merindukan mesin jahit itu. Satu-satunya yang tersisa untukku. Menjemput pulang ingatan untuk kembali merasakan kehangatan seorang ibu. ibuku.

Akupun memahami situasi yang kau alami saat ini. Apapun yang terjadi, harus dijalani. Aku telah memilihmu. Dan, kau adalah hidupku.

Tak akan berubah. Hingga batas ruang dan waktu tak lagi mengenal arah.

***

Kau kembali hadir di ruang tamu. Duduk tertunduk di hadapku. Membisu.

Airmata itu. Mengusik rasa manis dari sajian segelas kopi pahitku.

***

Dari sorot matamu, aku percaya padamu. Airmata dan segelas kopi tanpa gula, tak akan mampu menghapus kita.

Hingga senja usia.

Curup, 16.09.2021
Zaldy Chan
(Ditulis untuk Kompasiana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun