Kau menunggu?
Aku lupa berujar kabar kepadamu. Hujan sejenak menepi pada langit Juni yang cemburu.
Ia memberi jeda, agar dedaunan leluasa mengeja jejak cahaya mentari. Kemudian melupakan mimpi pagi yang nyeri.
Ia sedang membiarkan kepak sayap kupu-kupu menari, menguji aroma sepi kelopak melati. Berbagi sekat rahasia hidup atau mati.
Atau, ia sengaja menguji orang-orang yang mengurung keluh. Tentang sebilah rasa yang pernah dekat, kemudian menjauh.
Namun,
Aku tak bisa mengeringkan butiran hari-hariku yang basah.
Kau tak perlu sepertiku!
Curup, 19.06.2021
zaldy chan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!