Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pulang

16 Desember 2020   18:36 Diperbarui: 16 Desember 2020   18:38 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illutrasi Terminal Bus (sumber gambar : pixabay.com)

***

Kukira, embun masih sibuk bercengkrama dengan pagi, saat kudengar suaramu di balik pintu kamar kost-ku. Lagi, terdengar suaramu memanggilku. Sedikit lebih keras dari sebelumnya.

Sesaat, kulirik jam yang tergantung di dinding. Pukul tujuh kurang sepuluh. Terburu, aku memakai baju dan membuka pintu. Kau berdiri menatapku. Tapi membisu.

"Masuklah! Aku cuci muka dulu."

Aku berbalik badan. Kau kutinggal di muka pintu. Kakiku bergegas ke kamar mandi. Tak ada janji untuk bertemu. Namun, aku mengerti kedatanganmu pagi itu. Kubiarkan kau menunggu.

Tak ada suaramu, saat aku keluar dari kamar mandi. Juga tak ada senyummu, saat menghidangkan segelas kopi.  Kau memilih duduk di hadapku. Menatap mataku dalam diam. Aku tahu, kau ingin aku yang memulai.

"Dari mana?"

"Dari rumah."

"Lah? Kenapa pagi-pagi anak gadis bertamu?"

Tak ada reaksimu. Biasanya, jika sudah begitu.  Pukulan pelan atau cubitan jemarimu akan lelusa singgah di tubuhku. Namun, tidak pagi itu.

"Tak boleh? Kalau begitu, aku..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun