Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mereguk Rindu di Pintu Tunggu

4 April 2020   18:32 Diperbarui: 4 April 2020   18:42 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : Pinterest/jeri333

Angin tak pernah lelah mengajak bait-bait tunggu, mengeja pahatan-pahatan aksara biru.

Ini tentang satu garis tipis yang terpaku beku di bibirmu.

Anganku menuang keinginan menimang satu senyuman. Tapi angin kembali, dan berkali menawarkan kesunyian.

Kau di mana?

Selendang waktu terhampar lusuh di antara dedaunan tua. Merangas! Kehausan diterpa badai hampa kegersangan jiwa.

Ini tentang satu baris janji yang kusemat di hatimu.

Pada titik penantian sunyi, kubasuh larik-larik sepi. Berharap detak waktu kembali, biar kubilas titian hari demi hari.

Kau masih menunggu?

Tepian hari terhenti menyemai benih-benih mimpi. Terlelap dalam selimut kabut pagi.

Ini tentang rajut asa yang tak akan pernah usai.

Haruskah waktu terbiar mereguk rindu di pintu tunggu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun