Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Ada Nama-nama di Pemakaman

10 November 2019   17:17 Diperbarui: 10 November 2019   17:13 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Ketika masa lalu menjadi masa kini.
Baju zirah maha karya pandai besi, tersimpan rapi di museum-museum sejarah yang sejak dulu sepi.

Sepuluh pedang panjang, sebelas pucuk senapan tanpa gagang, duapuluh butir peluru tajam dan sembilan belas kantong berisi bubuk mesiu. Kembali memenuhi ruang-ruang kosong gudang yang telah lama berdebu.

Ketika masa kini adalah masa depan
saatnya mengambil banyak pelajaran, dari peristiwa-peristiwa yang menimbulkan derita. Tak perlu bertempur mempertaruhkan hati juga jiwa, demi sebuah dusta.

Tak terhitung angka pengorbanan dalam perjuangan, agar masa depan memiliki kesempatan untuk berfikir. Perjuangan bukanlah meraih kemenangan, tapi mencari cara agar pertempuran segera berakhir.

Ketika masa depan adalah...

Tak seorangpun dari mereka menyusun rencana, merakit kata dan merekat makna. Mengukir pasrah, lembaran-lembaran sejarah.

Tak ada nama-nama di pemakaman. Pun tak lagi ada yang peduli, mereka korban atau pahlawan.

Curup, 10.11.2019
zaldychan
Hari Pahlawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun