Kau terlalu lama membiarkan waktu menguasai bisu, memasung lembaran-lembaran pilu di halaman rindu.
Aku menggenggam ulang kepulan desah nafas yang terbiasa kecewa, mengumpulkan serpihan-serpihan lara.Â
Kau dan aku memagut sepi dalam luka.
Adalah kehampaan. Melupakan seseorang yang tak pernah ingin dilupakan.
Berkali kuracik sketsa aksara-aksara janji, tapi kesepian tak lagi merengkuh bisikan hati. Liar! Menyelinap di jemari sebagai wangi paling tersembunyi dari sepi.
Kembali, kau mereguk sunyi. Membujuk hening rasa dan membiarkan cinta berkali terluka.
Jika bagimu, cara memaknai cinta adalah rindu dan cemburu. Maka, aku rindu dan cemburu pada waktu yang terbiar berlalu.
Kau tahu?
Curup, 02.11.2019
zaldychan