"Jawablah!"
"Sebenarnya, Mas mau bilang apa?"
"Selain mencari Nunik. Mas nulis apa?"
"Mas ingin..."
"Apa?"
"Mas..."
"Teruskan!"
"Mas ingin miliki Nunik!"
Suaramu terbata. Rasamu tertekan. Kubiarkan tangismu kembali hadir. Kau seka beningmu. Jemarimu meraih tanganku. Kau menatapku. Gelengkan kepala, tak ingin lanjutkan. Tapi kau mengenalku. Jika sudah kumulai, harus kuselesaikan. Kutunggu reda sesakmu.
"Nik percaya?"
"Mas..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!