Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Itu Menyulam Sepi

20 Juli 2019   16:38 Diperbarui: 20 Juli 2019   16:49 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. pixabay.com

raga itu tak lagi mampu memeluk terik matahari. peluh membasuh jengkal kaki yang letih memapah hari. melewati perjalanan panjang, menelusuri jejak siang yang segera usang. lelaki itu menampi sunyi, menunggu senja kembali.

nun jauh di pelosok belantara tunggu. senja, mengumpulkan ranting-ranting rindu, untuk menyangga kenangan masa lalu. menepiskan duri yang menyelimuti perjalanan haru, agar senja kembali hadir tepat waktu. lelaki itu menyulam sepi, menanti senja menemani.

tabir malam perlahan turun menutup ruang hari. lembayung jingga terburu menguak tirai janji. jejak senja terhenti di halaman tak berpintu, lelah merengkuh lusuh tunggu. lelaki itu terdiam kaku, memangku pilu pengganti rindu.

Curup, 20.07.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun