Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pecahan Kaca yang Berdebu

18 Juni 2019   17:29 Diperbarui: 18 Juni 2019   17:40 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrated by pixabay.com

ingin kugenggam awan kelabu yang bersemayam di manik matamu, agar langit resah kembali membiru di hatimu. hingga kau mampu merelakan sayatan luka cerita lama, sirna bersama rebahnya sinar mentari di ufuk senja. tapi kau biarkan bisu membatu, menyambut pilu datang bertamu.

ingin kucegah mimpi yang menemani malammu, agar tak pulang bersama hilang. namun aku tak mampu memaksanya menjauh dari ingatanmu, bagai hempasan gelombang yang berjatuhan di bebatuan karang. hingga lenyap dinding rapuh keraguan, di persembuyian bilik keluh perjumpaan.

aku terpaku di pengembaraan rasa pada pemakaman sunyi, menyaksikan butiran asa yang terkubur bersama tirai benci. tak lagi berdaya kusentuh gerbang hati, yang terkunci mati.

pada pecahan suci kaca yang berdebu. kusemai hasrat bertemu.

curup. 18.06.2019

zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun