"Nik dengar suara Mas!"
"Hah!"
"Tadi teriakan Mas, kan?"
"Haha..."
"Kenapa Mas teriak?"
"Mas turun terakhir! Mungkin sopirnya takut ditinggal sendiri..."
"Haha..."
Kuraih gelas berkopi. Kureguk sedikit. Masih terlalu panas. Kau tersenyum. Kuhisap dalam rokokku. Kuhembus perlahan asapnya. Kau hadapkan tubuhmu ke arahku. Kau tatap mataku. Pelan tapi jelas, kudengar suaramu.
"Mas dari rumah?"
"Iya!"
"Berangkat sudah maghrib?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!