"Udah diancam DO!"
"Hah! Serius?"
"Nunik yang ngancam!"
"Haha...Duduklah!"
"Makasih, Bu!"
Aku berjalan ke beranda segera duduk. Kau lenyap di balik pintu. Ibu kost pun hilang dari jendela. Kunyalakan sebatang rokok, menghirup pelan asapnya. Sunyi kutemui. Biasanya moler temani. Moler mati setahun lalu.
Sedikit lama, kau muncul. Dua tanganmu membawa satu gelas berkopi juga asbak. Wajahmu segar, tersenyum padaku. Kau duduk di sisiku. Gelas berkopi dengan kepulan asap tipis. Kau ajukan ke hadapku.
"Masih panas, Mas!"
"Udah tahu."
"Haha..."
"Nah! Coba dari tadi..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!