Menyapa bahkan meminta jumpa.
Ku hanya gunakan telinga tuk tenang.
Namun tak ada satupun suara yang datang.
Berserakan semua rencana belaka.
Tercoret satu demi satu.
Hanya karena tak ada yang mengaku.
Aku tak pernah dinyatakan hilang.
Karena nyatanya aku masih duduk berpangku angan.
Dan kamu tidak pernah menyatakan pergi.
Karena telinga ini masih ingat setiap ucap.
Di antara kita hanya terisi gundah gulana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!