Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Para Penghias Media Sosial

6 Mei 2021   10:50 Diperbarui: 13 Mei 2021   05:06 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pengguna media sosial. (sumber: pixabay.com/jmexclusives)

Media sosial pertama kali bernama Six Degrees pada tahun 1997 oleh Andrew Weinreich, lalu diikuti oleh medsos yang lainnya seperti friendster pada awal tahun 2000an, Facebook, Instagram , Twiter, Line, dll. 

Penggunaan media sosial dari berbagai kalangan mulai dari remaja hingga usia matang. Penggunaannya tentu membawa fungsi masing-masing bagi mereka.

Bagi saya sendiri media sosial facebook merupakan ajang mencari sahabat-sahabat putih biru dan abu-abu yang sekian lama tidak bertemu. Mencari keponakan saya yang terpisah sejak usia mereka balita dan bertemu tahun 2018 lalu. Media sosial akan bermanfaat bila digunakan dengan tepat.

Beda cerita dengan beberapa teman saya yang sebagian bahagia dengan medsosnya dan sebagian lagi menderita dengan penggunaan medsosnya. 

Terdapat banyak cerita, tergantung dari bagaimana cara kita memfungsikannya. Dan tentunya penggunaan itu dikendalikan oleh kepribadian masing-masing.

Sebagian orang menggunakannya untuk promosi dirinya, produknya, keilmuan, membagi informasi sesuai bidang masing-masing, ada yang hanya sekedar sebagai teman sepi. Ada pula yang hanya membagi kegiatan seperlunya untuk mengisi waktu luang, dll. Tergantung dari kebutuhan dan suasana hati.

Media sosial ini menjadi manfaat bila digunakan saat yang tepat, manfaat yang baik dan menguntungkan. Terkadang tak jarang media sosial dijadikan sebagai alat pengintai bagi orang-orang yang memanfaatkan situasi mental orang lain. 

Dengan medsos pula kita dapat mengetahui tipe-tipe kepribadian orang lain melalui kata-kata, gaya bahasa (gestur secara verbal) bahkan non verbal.  

Media sosial dapat mengundang kebaikan dan dapat menjadi sebaliknya, ketika kita menggunakannya tanpa kendali. 

Ada yang curhat, ada yang berbagi ilmu, ada yang menyampaikan kemarahannya melalui media sosial sebagai pelampiasan hati, mencari jodoh, menemukan orang yang lama tidak bertemu, dll. Akan tampak sifat dan watak masing-masing ketika mereka mengoperasikannya.

Terdapat tiga jenis watak yang menghiasi setiap situs media sosial. Karena terdiri dari berbagai jenis watak dan kepribadian ini, membuat pola-pola kalimat yang berbeda dan cara penyampaian yang berbeda-beda pula, ada hanya dengan tulisan, ada yang tulisan dan gambar, ada juga video dan tulisan yang menyertai. 

Pribadi-pribadi yang tidak kita kenali ini terkadang dapat menimbulkan kericuhan batin kepada pengguna lain yang berbeda watak dan pola, sungguh sangat mewarnai dunia maya.

Ekstrovert

Tipe ekstrovert dalam penggunaan medsosnya akan tampak mengeksplor apa saja yang ada pada mereka. Dapat berupa keceriaan dan dapat berupa hal tentang kehidupan bahagia mereka. 

Mereka tidak terlalu memperdulikan reaksi sekitar karena mereka memiliki jiwa pemberani dan tidak peduli dengan energi tidak positif di-diri orang lain.

Kebahagiaan dan keceriaan yang ingin selalu mereka bagikan kepada orang lain terkadang menjadi boomerang bagi mereka ketika mereka memiliki orang yang kurang pro dengannya. 

Mendapat respon kurang menyenangkan dari sekitarnya. Menjadikan mereka bahan yang mudah diketahui kelemahannya dan dapat menjatuhkannya sewaktu-waktu.

Namun karena mereka ekstrovert, mereka tidak akan menghiraukan orang yang tidak suka padanya. Keceriaan dan rasa percaya diri mereka yang baik membuat mereka merasa tidak perlu pendapat siapapun. Itulah hidup mereka yang mungkin harus mereka ekspos untuk menghiasi halaman medsosnya.

Ekstrovert adalah para pemilik jiwa yang periang dan apa adanya. Menampilkan apa yang mereka miliki menurut mereka merupakan energi tambahan bagi mereka. 

Mereka hidup dengan berbagi yang ada dari diri mereka, terkesan menghidupkan laman media sosial dengan foto-foto dan keceriaan versi masing-masing.

Sering kita melihat tiap hari mereka mem-posting tentang wajah dan kehidupan mereka pada laman medsosnya, atau makanan-makanan hasil olahannya sendiri. 

Sangat mudah mendapatkan para ekstrovert di media sosial. Terkadang mereka memberikan inspirasi kepada para pengguna lain melalui apa yang mereka ekspos, mengajak banyak orang untuk mengikuti mereka, mereka adalah penyemarak laman media sosial.

Introvert

Para introvert cenderung kurang suka bermain medsos. Mereka memiliki dunianya sendiri yang menurut mereka lebih membahagiakan. Terkadang kehidupan bermedia sosial justru menimbulkan tekanan tersendiri bagi mereka.

Kalaupun hanya mengikuti perkembangan jaman dengan bermedsos. mereka hanya mengamati saja tanpa berkata-kata. Sedikit komentar dan cenderung memantau saja. Jarang menampilkan tentang dirinya didepan umum, karena sifat pemalu yang mereka miliki membuat mereka tidak terlalu beredar dan dikenal.

Sering kita melihat orang tipe ini tidak memperlihatkan fotonya di profile picturenya. Mereka senang menghabiskan diri dengan dirinya sendiri bersama keluarganya dan kesibukan yang menghanyutkan mereka dalam kesehariannya. Medsos bukanlah tempat mereka bersosialisasi.

Aktifitas mereka langsung didunia nyata namun tetap tidak berinteraksi dengan orang banyak. Mereka merasa nyaman berinteraksi dengan 2 atau 3 orang sekaligus dan dengan orang yang benar-benar sudah dikenal baik olehnya. 

Kehidupan medsos membuat mereka cenderung mundur dan tidak mampu mengatasi gejolak hatinya terhadap reaksi-reaksi sekitaran media sosial.

Kesan menutup diri mereka bukan karena tidak ingin bergaul, namun itu hanyalah kepribadian mereka yang tidak sama dengan watak lainnya. Mereka mengutamakan kenyamanan hati dan tidak senang dengan persaingan sosial. Introvert sangat halus dan peka dalam sisi perasaan.

Ambivert

Orang tipe ini hanya sesekali menggunakan media sosial tergantung moodnya hari itu. Bila mood sedang baik mereka akan muncul dan menghilang lagi ketika mood sedang tidak baik. 

Mereka cenderung hati-hati menggunakan media sosialnya. Kita tidak akan menemukan curhatannya dimedia sosial, namun terkadang bereaksi ketika mood mereka tidak baik dan mencetuskannya di-media sosialnya yang menyangkut ketersinggungannya, tapi hanya sesekali karena mereka segera meredam perasaan dan menahan kemarahannya.

Ambivert memiliki dua kepribadian antara ektrovert dan introvert. Mereka dapat menjadi orang yang pemalu seketika dan diwaktu yang lain mereka dapat berubah menjadi orang yang pemberani dan percaya diri. Percaya dirinya didominasi oleh ektrovert dalam dirinya dan terkadang apa adanya berkata-kata.

Mereka dapat menghapus seketika tulisan ketersinggungannya di laman medsosnya, ketika mereka sudah mampu mengatasi emosinya. Keunikan ambivert ini terkadang membuat orang lain menjadi sedikit bingung menyikapi mereka. 

Dalam waktu yang cepat mereka dapat berubah menjadi orang yang keras dan tegas, beberapa jam kemudian dapat menjadi orang yang sangat lembut tutur katanya.

Mereka tidak terlalu tertarik dengan media sosial. Menggunakannya hanya sewaktu-waktu ketika mereka membutuhkan suatu media saja, tapi bukan sebagai tempat mencurahkan segalanya. 

Orang ambivert yang berubah-ubah ini dapat dengan mudah membagi ilmu dan kepandaiannya dalam bidang tertentu, di-lain waktu dapat mengeluarkan bentuk tulisan seperti kemarahan dan kekesalannya dengan sangat halus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun