selamat malam, hujan!
masih patutkah kuhitung rinaimu
tatkala kau tiba-tiba reda
menyekap beribu kata, dan aku tercekat
padahal sajak belumlah lahir dari rahim senja
Â
denting suaramu yang perlahan lesap
menyisakan setangkai sunyi ditepian waktu
kau tinggalkan cemas pada ranting-ranting puisi
pintaku tak perlu terburu berkemas, tetaplah menderas
menderaslah menyusuri sungai kecil dipelupuk mata
Â
menderaslah! duhai hujanku
mengalirlah dalam telaga kata
jangan biarkan sajak terbujur kaku
Â
kepadamu hujan,
tiupkanlah ruh pada sajak
yang nyaris tak bernyawa
Â
Zahra, 021116
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI