Orang yang memiliki cinta sejati kepada Allah akan selalu memandang makhluk dengan kasih sayang, karena ia menyadari bahwa semua berasal dari Allah.
2. Mawaddah wa Rahmah dalam Interaksi Sosial
Mawaddah adalah kasih yang bersifat aktif, yaitu cinta yang diwujudkan dengan tindakan nyata, seperti menolong sesama, berbagi, dan menjaga persaudaraan.
Rahmah adalah bentuk cinta yang penuh kelembutan, di mana seseorang tidak hanya menyayangi tetapi juga memaafkan dan memahami kekurangan orang lain.
Dalam Al-Qur'an, Allah menggambarkan mawaddah wa rahmah dalam konteks hubungan suami istri (QS. Ar-Rum: 21), tetapi secara lebih luas, ini juga menjadi dasar bagi hubungan sosial dalam masyarakat.
3. Menyebarkan Cinta dalam Kehidupan Sosial
Orang yang memiliki cinta kepada Allah tidak akan membiarkan dirinya hanya tenggelam dalam hubungan vertikal dengan-Nya, tetapi juga akan menyebarkan nilai-nilai cinta itu dalam kehidupan sosial.
Dalam hadits, Rasulullah bersabda:
"Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim) ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah harus diwujudkan dalam bentuk kepedulian kepada sesama manusia.
4. Tasawuf dan Spirit Cinta dalm Masyarakat
Para sufi seperti Ibn Atha'illah As-Sakandari menekankan bahwa tasawuf bukan hanya soal ibadah dan dzikir, tetapi juga bagaimana hati seseorang dipenuhi dengan cinta, sehingga ia menjadi pembawa kedamaian di tengah masyarakat.