Mohon tunggu...
zahraanisya
zahraanisya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Traveling, Kesehatan Mental

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Konseling Tingkatkan Self-Esteem dan Atasi Rasa Insecure Anak di SDN 10 Banyuasin III Desa Pelajau

11 Maret 2025   10:30 Diperbarui: 11 Maret 2025   10:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di SDN 10 Banyuasin III, Desa Pelajau, banyak siswa yang menghadapi masalah harga diri yang rendah dan rasa insecure yang memengaruhi hubungan sosial serta prestasi akademis mereka. Hal ini tentu menjadi perhatian serius, karena perasaan tidak percaya diri dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan sosial anak-anak. Untuk mengatasi masalah ini, bimbingan konseling menjadi pendekatan yang sangat efektif dalam meningkatkan self-esteem dan membantu anak-anak mengatasi rasa insecure mereka.

Anak-anak di tingkat pendidikan dasar berada pada fase yang sangat penting dalam perkembangan psikologis mereka. Pada usia ini, mereka mulai membangun pandangan tentang diri mereka sendiri yang sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perbandingan sosial dengan teman-teman sebaya, tekanan akademis, dan pengalaman pribadi mereka. Rasa insecure sering muncul akibat ketidakpercayaan diri, yang dapat menghambat kemampuan anak-anak untuk berinteraksi dengan teman-teman mereka dan mempengaruhi proses belajar mereka.

Penelitian yang dilakukan di SDN 10 Banyuasin III bertujuan untuk membantu siswa mengenali dan memahami potensi diri mereka. Pendekatan bimbingan konseling yang diterapkan bertujuan untuk memberikan dukungan psikologis dan mengarahkan mereka agar lebih percaya diri. Selama program bimbingan, anak-anak dilibatkan dalam berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan self-esteem, seperti sesi ice breaking, diskusi kelompok, dan role play. Aktivitas ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengenali kemampuan diri mereka, mengatasi rasa malu, dan memperbaiki hubungan sosial mereka.

Salah satu kegiatan yang cukup efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri anak adalah sesi "saling memberi dukungan," di mana para siswa saling memberikan pujian dan meminta maaf untuk menciptakan suasana yang mendukung. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berinteraksi secara positif dengan teman-teman sebaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti sesi bimbingan konseling, banyak siswa mulai merasa lebih percaya diri. Salah seorang siswa mengungkapkan, “percaya diri itu sangat penting dan kita semua harus bisa percaya diri, jangan kebanyakan insecure,” yang menunjukkan bahwa mereka mulai memahami konsep self-esteem dan berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan peningkatan self-esteem anak-anak tidak hanya bergantung pada bimbingan konseling di sekolah, tetapi juga melibatkan dukungan dari orang tua. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang positif di rumah, yang dapat membantu anak-anak mengatasi perasaan insecure mereka. Orang tua juga diharapkan dapat memberikan dorongan dan apresiasi kepada anak-anak, sehingga mereka merasa dihargai dan lebih percaya diri.

Selain itu, pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan sosial di sekolah juga sangat diperlukan untuk membantu anak-anak membangun rasa percaya diri mereka. Pendekatan yang menyeluruh yang melibatkan orang tua, sekolah, dan lingkungan sosial dapat menciptakan suasana yang lebih mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam hal ini, bimbingan konseling menjadi kunci untuk membantu anak-anak mengatasi masalah emosional mereka dan mencapai potensi terbaik mereka.

Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa bimbingan konseling yang terintegrasi dengan berbagai aktivitas interaktif terbukti efektif dalam meningkatkan self-esteem dan mengurangi rasa insecure pada siswa SDN 10 Banyuasin III. Ke depan, diharapkan pendekatan ini dapat diterapkan lebih luas lagi di berbagai sekolah untuk mendukung perkembangan psikologis dan sosial anak-anak, sehingga mereka dapat belajar dan berinteraksi dengan lebih percaya diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun