Mohon tunggu...
Zainullah Shomad
Zainullah Shomad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Jember

Don't Think To be The best. But Think To do The Best

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kejamnya Bulan November Melahirkan Kekeluargaan Tak Terfosilkan

13 November 2018   03:01 Diperbarui: 13 November 2018   03:57 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari perbincangan yang mengandung tawa dan mempunyai arti tangisan.

Sosok ngerompolan otak yang menyatu menjadi tirai ke senyuman abadi.

Pembeda adalah keharusan sebelum mendaki Gunung lebih tinggi. Pembeda pula yang melahirkan banyak makna dan faidah.

Asah asih asuh jadi panutan utama dalam barisan membaris kebahagian. Layaknya lantunan Melodi seruling yang terus mengalir denyut Bunyinya.

Akal-akal cerdik yang tidak kalah saing sama si kancil sebagai refleksi pondasi berpijak dan melangkah.

Seuntaian kalimat dan seluas garis samudra sebagai Apresiasi dalam membentuk kekeluargaan. 

Haiii.......sahabat" bodohkuu 

ProsesMu masih sekecil biji jagung. Intelektualitasmu sebesar benih padi. Kesombongan apa yang hendak engkau pijaki kog seEnakNya proses hanya akan selesai dalam Asap Sebatang Rokok.

Heyyy kamu Sahabat" keras kepala.....

Kita tidak kaya karena belum mandi Uang.

Kita pula tak miskin karena belum juga makan Tanah..

Haiiii sahabat" munafik ku......

Setinggi apa dadamu dan selebar apa daun telingamu. Jika Hidup tidak butuh proses.

Seberapa dangkalkah Hatimu memaknai kalimat syahdu "Proses", Seberapa tajam matamu merekam jejak manusia sehingga hidup tidak kenal proses.

Wahaii sii darah Hitam........

Dengan kalian saya hina.

Dengan kalian saya Gila, dan malas

Dengan kalian juga saya Munafik dan tidak berilmu.

Namun Dengan kalian pula saya tidak mengenal kalimat-kalimat berdarah Hitam di atas, sehingga kalian lah sebagai Ayah dari setiap jejak ku.

Di bulan kekejaman ini tepatnya November saya sedikit mencabir mulut berdosaku dengan haluan sajab kata"

Terimakasih sahabat"i ku karena Engkau yang membangunkan tidur Nyamanku saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun