Ramadan kali ini lebih meriah dari hari biasanya. Sepanjang jalan terasa semakin sempit dan sesak. Berbagai macam kendaraan dari plat domestik hingga luar kota memadati setiap ruas jalur utama. Tentu saja, ini salah satu efek dari maraknya pelarangan mudik dalam 2 tahun ke belakang. Perasaan rindu dan sangat bosan dengan berbagai macam larangan membuat seantero manusia dari berbagai daerah bersatu padu, memadati berbagai wahana pariwisata.
Kali ini, siapa yang tidak suka bepergian? Tentu saja semua orang menyukai petualangan yang sangat menarik. Apalagi mendengar cerita dari instagram, youtube, tiktok dan media sosial lain. Dari kesemua media itu menyuguhkan berbagai macam pemandangan wisata yang menarik perhatian mata untuk  segera merasakan sensasinya secara langsung.
Salah satu wisata paling fenomenal di Yogyakarta adalah kawasan Malioboro, menyuguhkan akar budaya yang sangat kental. Ornamen yang terpasang disetiap sudut jalan memikat pandangan. Apalagi kali ini kawasan Malioboro telah ditata ulang. Dulu banyak sekali pedagang dipinggir ruas jalan utama, menjajakan berbagai makanan hingga pernak-pernik oleh-oleh khas Jogja. Ketidakrapian membuat para pejalan kaki kurang nyaman, harus bersenggolan dengan pejalan kaki lain, bahkan terkadang harus mengalah untuk menunggu giliran.Â
Tenang saja, sekarang para pedagang sudah dipindah ke teras Malioboro. Pemandangan memang tak seramai dulu lagi, namun kalian bakal disuguhkan dengan keragaman ornamen yang sangat indah, relung yang memikat, serta berbagai macam dekorasi yang bakal membuat kalian rindu dengan kota Jogja ini.
Baca Juga :Â Tak Akan Melarat Orang yang Hidup Sederhana, Tak Akan Rugi Orang yang Sedekah
Ada yang sangat menarik pagi ini, di H+3 lebaran, suasana jalan Malioboro sudah terpadati dengan kendaraan beroda 4. Untung saja, tadi mengendarai motor sehingga langsung saja ambil arah lurus menuju stasiun tugu. Bukannya mau healing tetapi malah pusing kalau ikutan mengantre ke jalan Malioboro.
Setelah itu kita lanjut perjalanan menuju arah selatan. Ya, kita akan menuju kawasan pantai pasir hitam. Rerata pantai di kawasan Bantul berpasir hitam. Ada spot menarik kali ini, yaitu Jalur Lintas Selatan (JLS) dibuka untuk umum. Makin penasaran kan?
Sebenarnya JLS itu sama saja dengan jalan lainnya, hanya saja ke depannya JLS akan menghubungkan dari ujung barat pulau Jawa hingga ujung timur pulau Jawa. Spot menarik yang tak akan membuat kalian bosan, disetiap sisi selatan akan melihat kawasan pantai yang indah. Ditambah dengan jalur yang mulus dan bisa dipakai untuk bermain skateboard.
Biasanya sih tidak seramai ini, Ramadan memang beda ya. Pintu utama menuju pantai parangtritis saja mengular hingga hampir 2 KM, kendaraan roda 4 semua lagi.
Baca Juga :Â De Djawatan Hutan Alami Bak Negeri Dongeng
