Mohon tunggu...
Yulistiana Sholiqhah Marli
Yulistiana Sholiqhah Marli Mohon Tunggu... Freelancer - Planologi'19

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Evaluasi Sumberdaya Lahan di Pucanganak, Kabupaten Trenggalek

4 Mei 2021   18:21 Diperbarui: 4 Mei 2021   18:22 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Peta Geologi Pucanganak

Dalam merumuskan tata ruang kota dimasa yang akan datang, karakteristik fisik kota diperlukan guna menghindari dampak negatif dari perkembangan kota. 

Sumberdaya lahan (land resources) adalah lingkungan fisik terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. 

Seperti halnya yang terjadi di daerah Pucanganak dan sekitarnya, dimana batuan yang dijumpai di daerah penelitian umumnya sudah mengalami pelapukan yang intensif sehingga dilapangan sering dijumpai dalam kondisi lapuk -- setengah lapuk yang nantinya memicunya terjadinya gerakan tanah. 

Untuk mengurangi dampak kerugian yang dihasilkan oleh bencana gerakan tanah maka perlu pengetahuan mengenai tingkat kerentanan wilayah-wilayah di daerah Pucanganak dan sekitarnya. 

Dengan mengetahui tingkat kerentanan pergerakan tanah sehingga dapat membuat rencana pembangunan ataupun tata guna lahan dan mitigasi bencana sehingga dapat dibuat rencana pencegahan yang lebih maksimal guna meminimalisir kejadian gerakan tanah di wilayah ini.

Indeks Storie merukan salah satu metode semi kuantitatif untuk penilaian tanah yang awalnya digunakan untuk mengklasifikasikan tanah guna keperluan tata guna lahan pertanian berdasarkan produktivitas tanamannya. 

Namun pada perkembangannya, indeks Storie dapat juga digunakan untuk menganalisa kerentanan gerakan tanah. Kerentanan gerakan tanah di daerah ini diindikasikan dipengaruhi oleh faktor litologi, kelerengan, tataguna lahan, dan curah hujan. Geologi daerah penelitian termasuk ke dalam peta geologi lembar Tulungagung. 

Berdasarkan peta geologi tersebut, daerah penelitian tersusun dari empat jenis formasi dari tua ke muda adalah Formasi Arjosari, Fomasi Mandalika, Formasi Jaten, dan Endapan Aluvium. 

Analisa tingkat kerentanan daerah rawan gerakan tanah di daerah ini berdasarkan karakteristik parameter-parameter tersebut akan bermanfaat untuk keperluan tata ruang wilayah dan mitigasi bencana di wilayah tersebut.

Proses pengolahan data sampai ke tahap zona kerentanan gerakan tanah dengan menggunakan metode modifikasi metode Storie sebagai acuan zonasi. 

Dari peta kerentanan gerakan tanah yang dihasilkan terdapat tiga zona kerentanan gerakan tanah yaitu kerentanan rendah, sedang dan tinggi. Zona kerentanan tanah rendah memiliki luas 30% dari daerah penelitian (berwarna hijau pada peta). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun