Mohon tunggu...
Yuli DarmawatiD
Yuli DarmawatiD Mohon Tunggu... Psikolog - Psiklog

Berusaha untuk tetap melangkah dengan langkah kaki yang kecil tanpa berfikir untuk berhenti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Restu Ibu, Kalau Aku Pasti "Yes", Lalu Bagaimana dengan Ibu?

26 Juli 2021   07:40 Diperbarui: 26 Juli 2021   07:49 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Restu Ibu. Sumber: Inilah.com

Pertama , Yakin dengan perasaan. Ini merupakan poin terpenting sebelum kamu memutuskan untuk mengenalkan pasangan kepada orang tua. Kamu harus betul-betul yakin dengan pasangan pilihanmu itu adalah orang yang tepat. 

Kedua, Kenalkan secara perlahan. Tidak mudah memang untuk mengenalkan orang asing kepada keluarga. kamu dapat memulainya dengan obrolan santai dimana kamu mempunyai peluang untuk menceritakan sosok pribadi pasanganmu. 

Kamu juga perlu terbuka dengan setiap respon yang ditampilkan oleh masing-masing anggota keluarga, terutama sang ibu. Pendekatan diplomatis dapat kamu lakukan untuk memahami keluarga dari sudut pandang anggota keluarga lainnya. 

Ketiga, kenali karakter kamu, ibu, dan pasangan. Mengenal masing-masing sifat dan karakter orang yang akan temui tentunya dapat memudahkan kamu untuk menyesesuaikan pendekatan dan gaya komunikasi dengan mereka. Semakin kamu dapat memahami karakter mereka tentunya dapat meminimalisir kesalahpahaman. Keempat, pilihlah waktu yang tepat. Ini juga poin penting yang perlu kamu perhatikan.

Diskusikan terlebih dahulu dengan keluarga atas keinginan kamu mengenalkan pasangan. Membawa pasangan pergi ke acara keluarga tentunya kurang tepat sebelum adanya komunikasi, alih-alih mendapatkan restu, bisa jadi malah kamu dihadapkan pada kondisi yang membuat kamu tertekan. Kelima, terangkan dan bantu pasangan mengenal orangtua.  

Nah, bagi kamu yang sedang menjalani suatu hubungan asmara atau baru mencoba membuka diri untuk penjajakan lebih serius mungkin perasaan yang kamu miliki sangat menggebu-gebu untuk diwujudkan. 

Sejatinya setiap orang menginginkan kebahagiaan sebagai bentuk kualitas hidupnya. Kebahagiaan itu juga diharapkan diperoleh dengan cara-cara yang selayaknya hingga dapat mengurangi ketegangan-ketengan dalam melalui setiap proses atau peristiwa selama hubungan itu berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Daryono, M. 2010. Pendidikan Psikologi, Jakarta: Rineka Cipta.

Diane E. Papalia & Sally Wendkos Olds. (1995). Human Development. Mc-Hill Book Company.USA. 1986, 237.

Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun