Mohon tunggu...
Yuli DarmawatiD
Yuli DarmawatiD Mohon Tunggu... Psikolog - Psiklog

Berusaha untuk tetap melangkah dengan langkah kaki yang kecil tanpa berfikir untuk berhenti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Restu Ibu, Kalau Aku Pasti "Yes", Lalu Bagaimana dengan Ibu?

26 Juli 2021   07:40 Diperbarui: 26 Juli 2021   07:49 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Restu Ibu. Sumber: Inilah.com

Bisa kita bayangkan bila seseorang kurang atau bahkan tidak mendapatkan dukungan sosial dikala menghadapi situasi kritis dimana tidak ada tempat yang nyaman untuk didatangi atau untuk sekedar berbagi cerita. Kondisi-kondisi tersebut dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. 

Dalam bukunya Psikologi Pendidikan, Drs M Dalyono memaparkan dimana tingkah laku manusia dapat diklasifikasikan menjadi empat macam; Aktivitas yang hanya menuruti kodraat dan tidak belajar (Insting), Kebiasaan yang dihadilkan dari latihan atau aktivitas yang berulang-ulang (Habits), tingkah laku pembawaan, mengikuti mekanisme hereditas (Native Behavior), serta tingkah laku yang di dapat sebagai hasil dari belajar (Acquired Behavior). 

Peran keluarga sebagai lingkungan yang terdekat tentunya memberikan peran dan berkontribusi besar dalam membantu setiap anggotanya. Lingkungan keluarga itu sendiri terdiri dari  orangtua, pasangan dan anak. Kerjasama keseluruhan anggota keluarga dapat menimbulkan rasa nyaman, rasa saling percaya dan kepedulian satu dengan yang lainnya. 

Dalam keluarga, dukungan dapat dirasakan oleh masing-masing anggotanya. Adanya perasaan memiliki satu dengan yang lainnya membuat hubungan kekeluargaan pun terasa nyaman. 

Menurut Sarafini & Smith (2011) menjelaskan definisi  dukungan sosial adalah keberadaan orang lain yang dapat diandalkan untuk memberi bantuan, semangat, penerimaan dan perhatian sehingga bisa meningkatkan kesejahtraan hidup seseorang. Lebih lanjut bentuk dukungan sosial diantaranya adalah dukungan emosinal, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan informasi. 

Dukungan yang tepat dapat membantu mendapatkan solusi yang tepat. dengan adanya dukungan keluarga diharapkan terjaga dan terpeliharanya fungsi anggotanya.

Pengalaman positif maupun negatif ini akan berdampak pada pilihan seseorang terhadap lawan jenisnya dan membuatnya tampak lebih atau kurang menarik. 

Menurut Hilgard dan Bower, (Dalam Dalyono) menyebutkan tingkah laku seseorang berhubungan dengan proses belajar seseorang terhadap situasi tertentu yang dilatarbelakangi oleh pengalaman yang berulang-ulang. 

Kita dapat melihat dan merasakan begitu besar dampak dari kesalahan seorang individu saat melalui proses belajar tanpa pendampingan dan dukungan dari lingkungan sosialnya, dalam hal ini tentunya keluarga. 

Apabila seorang individu berasal dari lingkungan rumah sehat dengan suasana keluarga penuh kasih sayang dan mendukung mereka, maka besar kemungkinan individu tersebut akan tumbuh sehat dan memiliki kesehatan mental serta emosi yang baik. 

Seringkali penemuan akan cinta dan hubungan asmara yang sulit justru membuat seseorang mengalami mood dan gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun