Mohon tunggu...
Yuli DarmawatiD
Yuli DarmawatiD Mohon Tunggu... Psikolog - Psiklog

Berusaha untuk tetap melangkah dengan langkah kaki yang kecil tanpa berfikir untuk berhenti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Restu Ibu, Kalau Aku Pasti "Yes", Lalu Bagaimana dengan Ibu?

26 Juli 2021   07:40 Diperbarui: 26 Juli 2021   07:49 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Restu Ibu. Sumber: Inilah.com

Banyak alasan kenapa waktu itu banyak  yang memilih gaya hubungan tersebut. Sebuah televisi swasta pun sempat membuatkan acara yang mengulas tentang dinamika perjalanan hubungan percintaan seseorang. 

Dari acara itu, umumnya hubungan rahasia terjadi karena beberapa alasan; tidak ingin kehilangan sahabat, selingkuh dengan teman pacar, yang paling dominan adalah adanya hambatan restu dari orang tua.  

Proses ketertarikan pun dialami beragam oleh setiap pasangan hingga menemukan pilihan hati yang tepat dan sesuai. Tolak ukurnya pun tidak dapat disamakan satu pasangan dengan pasangan yang lainnya. 

Salah satunya yang kita dapat dengar sehari-hari adalah faktor usia. Padahal sejatinya banyak faktor yang mempengaruhi baik secara fisik, ekonomi, sosial budaya dan juga psikologis. 

Masing-masing dari kita pun punya cara untuk menjaga dan mempertahankan kualitas hidup sehingga dapat merasakan kebahagiaan dalam menjalani segala aktivitas. 

Seketika saya pun mengingat curhatan dari seorang pemuda. Bukan karena kabur atau pengalaman melarikan anak gadis orang juga. Pemuda itu berinisial F, berusia 20 tahun dan saat ini sedang menempuh pendidikan di sebuah Universitas Swasta di Jakarta. 

Ia memiliki keinginan untuk mengenalkan kembali teman dekat (pacar) kepada keluarga terutama untuk meminta restu dari sang ibu. Sebelumnya F memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya dihadapkan pada penolakan dari sang ibu. 

F tidak merasa puas dan tidak bisa memahami alasan penolakan tersebut hingga selama tiga tahun ini menjalin hubungan secara diam-diam. 

Saudara F pada umumnya mengetahui dan berusaha untuk membujuk sang ibu namun tetap hasilnya sama hingga akhirnya komunikasi hubungan F dan ibu pun kerap tegang terlebih menyinggung hubungan F. F pun tidak cepat menyerah untuk mencoba kembali mengenalkan teman dekatnya dengan penuh persiapan. 

Mulai dari berdiskusi dengan saudara-saudaranya dan juga memberikan pengertian kepada pasangannya mengenai niat dan memberikan gambaran mengenai kondisi yang akan terjadi nantinya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahrkan kesan pertama dari orang yang telah ditemui sebelumnya.

Dukungan keluarga mempunyai peranan penting dalam membangun kesehatan mental setiap anggotanya. Hal ini pun tidak terlepas dari kodrat manusia sebagai makluk sosial dimana akan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun