Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resep Leluhur, Warisan dalam Kamar Pendaringan yang Unik Jika Diulik

5 September 2023   20:46 Diperbarui: 5 September 2023   21:06 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap Layar Buku Warisan dalam Kamar Pendaringan

Pada awal Bulan Maret 2023 lalu, Mbak Widz Stoops, salah satu teman Kompasianer berkisah tentang terbitnya buku perdana melalui WAG yang saya ikuti.

Buku Solo beliau yang berjudul Warisan Dalam Kamar Pendaringan,  memiliki tampilan sosok wanita Jawa yang anggun. 

Sebagai orang Jawa, saya merasa tertarik untuk memiliki. Dan, pada tanggal 08 Maret 2023, obrolan pun berlanjut secara pribadi.

***


Dua pekan berlalu, Mbak Widz menanyakan perihal pengiriman buku yang dipercayakan salah satu kerabat. Beliau sedikit cemas jika kiriman buku terlambat.

Dalam obrolan singkat, beliau menyatakan terima kasih jua menyematkan ikon dua gadis berpelukan melepas rindu lantaran terpisah jarak dan waktu.

Mbak Widz juga mewanti-wanti supaya saya berkabar jika buku sudah diterima. Alhamdulillah, yang diharapkan menjadi kenyataan, selang tiga hari buku berada dalam pelukan.

Saya pun segera berkabar. Sayangnya, belum sempat melahap isi buku
sehubungan kondisi belum pulih terkait sakit lambung.

Dan, pada 04 Juli 2023 lalu, saya mulai membaca gubahan Mbak Widz mengenai resep warisan keluarga yang diturunkan secara turun-temurun.

***

Suatu ketika membaca kata pengantar dari penulisnya, saya  merasa tersentuh dengan keinginan beliau yang ingin mempunyai Buku Solo.

 Apalagi yang beliau tulis tentang resep dari nenek moyang secara turun-temurun dari keluarga "Emek" begitulah Mbak Widz dan saudara memanggil ibundanya.

Sehubungan ibunda Mbak Widz sudah lanjut usia, beliau semampunya mengingat resep leluhur. Maka tak heran jika  hanya beberapa yang disajikan. Tentunya masih banyak resep lain yang pernah diracik  semasa Emek sugeng(hidup).

Bagi saya, isi buku resep ini tidak hanya menarik, tetapi menjadi istimewa lantaran terdapat filosofi, salah satunya Legenda Dewi Sri yang tak asing bagi orang Jawa.

Kesan yang saya dapatkan ketika Emek beraktivitas di dapur masih menggunakan insting kuat, tetapi juga menetapkan media "pendaringan" atau gentong sebagai tempat menyimpan butiran beras yang unik dan menarik jika diulik.

Saya sebagai pembaca turut menerawang menyusuri jejak masa silam yang indah untuk dikenang. Dan sayang jika nostalgia bersejarah hilang ditelan zaman. 

Maka tak heran, jika Mbak Widz mengatakan buku tersebut merupakan kitab warisan keluarga yang diwariskan secara turun-temurun dan harus dijaga kelestariaanya.

Sebab, hal tersebut, selain menjadi kenangan terindah bagi beliau bersama kakak-adik, tentunya bisa diwariskan hingga kelak.

#ResepLeluhur
#RevieuBuku
#WarisanDalamKamarPendaringan
#WidzStoops
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-499
#Klaten, 05 September 2023
#MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun