Dalam beberapa hari ini suasana sekolah benar-benar berbeda. Di depan kelas sembilan anak-anak berkumpul dengan kelompoknya. Mereka tampak membaca lembaran leaflet dan berlatih mempresentasikannya.
Sementara itu di sudut yang lain siswa membawa booklet Topeng Malangan, dan siap menerangkan isi booklet tersebut.
Di sudut yang lain lagi, siswa siap menerangkan laporan hasil observasi mereka saat proses pembuatan Topeng Malangan yang sudah dilaksanakan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Di atas adalah gambaran sekilas tentang pelaksanaan ujian praktik kelas sembilan yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 10 Februari kemarin dan diikuti oleh sekitar 270 siswa yang tersebar dalam sembilan kelas.
Secara umum tujuan dari pelaksanaan ujian praktik adalah mengukur mutu dan pencapaian hasil belajar psikomotor, kecakapan dan keterampilan peserta didik pada akhir jenjang satuan pendidikan pada mata pelajaran yang telah ditentukan.
Ujian praktik di SMP Negeri 3 Malang kali ini dilakukan di seluruh pelajaran dengan durasi waktu 120 menit tiap mapel.
Ada yang menarik dari ujian praktik kali ini yaitu adanya kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan P5 dalam pelaksanaan ujian .
Sebagai gambaran, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila siswa kelas sembilan sekarang sedang mengambil tema Membangun Seniman Muda Topeng Malangan.Â
Dalam projek tersebut siswa diajak belajar tentang sejarah dan filosofi topeng Malangan sekaligus membuatnya.
Sudah hampir 1,5 bulan siswa berkutat dengan topeng Malangan, tentunya banyak pengetahuan juga pengalaman yang mereka dapatkan. Segala pengetahuan dan pengalaman tersebut yang akan dipakai sebagai bahan ujian praktik beberapa mapel tahun ini.
Mapel yang mengambil tema Topeng Malangan adalah PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, IPS, Prakarya, dan Informatika.
Untuk mapel PKN siswa diminta untuk membuat pamflet dengan isi cara-cara melestarikan budaya Topeng Malangan.Â
Tugas untuk mapel Bahasa Indonesia, siswa diminta membuat teks laporan tentang pembuatan Topeng Malangan. Laporan ditulis tangan, bukan diketik. Laporan dibuat dari hasil pengalaman mereka membuat topeng Malangan dalam P5 di minggu-minggu sebelumnya.
Mapel Bahasa Jawa meminta siswa membuat video tentang karakter dari Topeng Malangan. Ya, dalam Topeng Malangan bisa dijumpai karakter baik (karakter becik) dan karakter jahat (karakter ala). Dalam video siswa menjelaskan berbagai karakter tersebut dalam bahasa Jawa.
Tugas dari mapel Bahasa Inggris adalah membuat teks deskripsi, prosedur, dan dialog tentang Topeng Malangan dan cara membuatnya.Â
Tugas dari mapel IPS adalah meminta siswa membuat booklet yang isinya sejarah dan filosofi dari tokoh Topeng Malangan.
Mapel prakarya meminta siswa menjelaskan cara membuat Topeng Malangan, sedangkan mapel Informatika meminta siswa membuat vlog berkelompok tentang perjalanan pembuatan Topeng Malangan.
Sekilas tugas-tugas tersebut tampak berat, tapi jika siswa bisa mengatur waktu semua bisa terselesaikan karena proses pembuatan sudah dilakukan sejak seminggu sebelum ujian praktik dilaksanakan, include dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Penggunaan Topeng Malangan untuk materi ujian praktik dari berbagai mapel ini adalah sebagai wujud nyata dari pelaksanaan theme based learning di tingkat SMP.
Theme based learning atau pembelajaran berbasis tema adalah suatu pendekatan pembelajaran yang terintegrasi, di mana tema berperan sebagai struktur untuk mengaitkan berbagai mata pelajaran sehingga siswa dapat mengalami pembelajaran yang lebih berarti.Â
Tema merupakan inti atau ide utama yang menjadi pusat perhatian dalam proses pembelajaran.
Dengan pembelajaran ini siswa akan mempelajari sebuah tema secara lebih mendalam, meningkatkan pemahaman siswa terhadap keterkaitan antar mata pelajaran sehingga mendorong pembelajaran yang lebih bermakna di dalam kelas.
Semoga bermanfaat dan salam edukasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI