Toleransi harus ditanamkan ke dalam diri kita masing-masing mengingat negara kita mempunyai masyarakat yang amat beragam.Â
Penanaman toleransi perlu dilakukan sejak dini pada diri anak, baik di rumah maupun di sekolah dengan mendekatkan mereka pada orang-orang sekitar, agar mereka menghayati adanya perbedaan  di sekitar mereka.
Ada sebuah potret toleransi lain yang masih ada kaitannya dengan bulan Ramadhan ini.
Baru-baru ini saya mendapatkan kiriman foto dari Kompasianer Yayuk lewat WhatsApp. Dalam foto tersebut tampak ibu-ibu sedang membagikan nasi kotak pada orang-orang yang lewat di sekitar mereka.Â
Dalam pesannya Bu Yayuk menerangkan bahwa itu adalah foto beliau bersama Kelompok Wanita Katolik RI (WKRI) Cabang 6 sedang membagikan takjil pada orang-orang sekitar di depan gang rumahnya.
Sungguh terasa sejuk tatkala kita melihat para pemeluk agama yang berbeda bisa bergandengan tangan, rukun, saling menghargai, bersama-sama berbuat kebaikan pada sesama.
Hakekatnya agama menganjurkan pada kita untuk tidak hanya memperbaiki hubungan dengan Allah (hablumminallah) tapi juga dengan sesama manusia (habluminannas).
Saya tiba-tiba ingat nasehat Gus Dur yang mengatakan bahwa perbedaan adalah fitrah.Â
Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.