"Tentu saja, Â aku bingung di rumah sendiri, Â Bobby belum lahir pula, " jawabku cepat.Â
"Kenapa?" tanyaku curiga. Jangan-jangan ia ada tugas lagi. Padahal saat seperti itu sungguh tidak menyenangkan.
"Aku 'kan cuma meninggalkanmu seminggu," tambah Mas Dandy ringan.
"Cuma? " tanyaku gemas.
Mas Dandy tersenyum lembut.
"Berapa tahun mama ditinggal papa? Â Berapa tahun mama sendirian ditinggal anak- anaknya berumah tangga dan mengurusi kehidupannya sendiri-sendiri? " lanjutnya.
 Aku terkesiap.  Tidak menduga ada pertanyaan semacam itu.
"Tapi aku kan.., "
"Sstt, Â jangan merasa paling bisa mengobati kesepian di hati mama. Â Mama membutuhkan seseorang yang bisa selalu hadir menemani. Â Seperti contohnya aku yang tiap sore bisa membuatkan teh hangat untukmu.. " kata Mas Dandy sambil tersenyum.
Aku tercenung.  Tiba tiba saja aku  membayangkan kesepian yang melanda hati mama. Hal yang tak pernah kupikirkan selama ini. Ya, apalagi mama hampir memasuki usia pensiun. Hari-harinya pasti lebih banyak digunakan untuk membaca buku di rumah sendiri.
Ah mama, Â sedang apa sekarang ini?