Mohon tunggu...
Elin Khanin
Elin Khanin Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Cerita

Membaca Buku, Menulis Cerita Romantis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gus Kafi's Bride

1 Agustus 2022   10:35 Diperbarui: 1 Agustus 2022   15:19 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deg. Hatiku seketika berdesir dan wajahku memanas. Apa maksud Abah Fatah ini?

"Ni-niku ... Cu-cuma guyonan, Bah," ucapku malu.

"Oh guyonan to? Gimana kalau guyonannya jadi serius ?"

Ha? Spontan aku mendongakkan wajah, lalu menunduk lagi. Canggung menatap wajah Abah Fatah yang begitu tegas dan Kharismatik itu sedang tersenyum. Ya Allah, apa makna senyuman Abah Fatah ini ?

"Eeem ... Heee...."

"Mau kan jadi mantuku?"

Seketika letupan dahsyat menghantam dadaku. Apa aku sedang bermimpi? Kalau ini mimpi kenapa kakiku yang kesemutan ini sangat nyeri dan sulit berpindah posisi?

"Eeeeng ... Anu ... Eeeeng ... Apa saya pantas?" Tanyaku memberanikan diri. Bagaimanapun aku harus bisa menguasai keadaan. Belum tentu juga Abah Fatah memintaku menikah dengan Gus Kafi. Karena masih ada Gus Faisal, adik Gus Kafi.

"Ayo bareng-bareng pulang. Karena aku nggak tahu jalan menuju rumahmu."

Ya Allah, ini bukan mimpi. Ini nyata. Gusti ... Rasanya hamba ingin pingsan begitu saja. Apalagi mendengar Abah memintaku langsung kepada orang tuaku ditemani Gus Kafi dan Bu Nyai Halimah. Bapak dan Ibuk sampai terharu dan tergugu dalam bisu.

Dua bulan setelah acara lamaran itu, pernikahan benar-benar dilangsungkan. Gus Kafi yang tampan kini menjadi suamiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun