Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seujung Malam

28 Februari 2020   15:41 Diperbarui: 28 Februari 2020   15:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rizal De Loesie

Bersebab langit senantiasa tiada pernah jatuh. Aku bertanya pada deretan awan dan benih hujan dikilau bias matahari. Benarkahkah kau mencintaiku? Sepenuh hati atau separuh jiwa. Sudah, jangan terlalu berlogika dengan cinta. Cinta hanyalah sebatas helai perasaan yang sebenarnya murni penyerahan. Bagai embun yang jatuh di daun yang tak pernah bisa menetap. Lalu kau bertanya bisakah kita mengurungnya dalam irama perasaan yang sama? Aku juga tidak pernah memahami seperti engkau juga pura-pura lupa.

Ketika kalimat-kalimat di susun dalam rangka pragraf disekujur tubuh yang kita lukis dengan butiran embun. Saat itu tidak lagi berlogika tentang cinta. Tetapi nyatanya bara nyala bagai dupa ditungku rasa. Setelah itu helai-helai daun jatuh. Kupu-kupu hanya mengitari benang sari dan kuntum semerbak se ujung malam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun