Mohon tunggu...
Yudi Irawan
Yudi Irawan Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan Seorang Penulis

Seseorang yang baru saja belajar menulis di usia senja :-)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Gunung Guntur, Si "Cabe Rawit"

11 Desember 2019   12:25 Diperbarui: 12 Desember 2019   11:00 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ada setengah jam untuk tetap merapihkan semua perlengkapan kami. Dan ternyata, sepatunya Vivi rusak. Alhamdulillah kita tahunya sebelum jalan. Jadi kami segera meminta tolong warga yang ada disana untuk mencari dan membelikan lem super untuk memperbaiki sepatu Vivi. Selesai... lem tersebut ternyata memang super dan membuat sepatu Vivi kembali bisa digunakan, bahkan sampai di Pos terakhir nanti.

Seperti biasa, kami berdoa dulu sebelum berangkat. Setelah itu barulah kami mulai meniti jalan yang sudah beraspal itu menuju Pos 1 terlebih dahulu. Jalan aspal ini ternyata cukup pendek. Setelah itu pijakan kaki kami sepanjang perjalanan didominasi oleh bebatuan kecil. 

Kami melewati areal bekas pertambangan yang cukup terbuka karena hampir tidak ada pepohonan di kanan dan kiri jalan. Hanya butuh waktu 42 menit bagi kami untuk tiba di sebuah pos bayangan.

Kami sempatkan istirahat selama 15 menit sebelum melanjutkan perjalanan kami. Jalanan sudah mulai mendaki dan masih tetap didominasi oleh bebatuan kecil yang cukup licin. Akhirnya jam 9.20 kami tiba di Pos 1.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sama seperti di pos bayangan, hanya 15 menit kami beristirahat sambil menikmati gorengan dan minuman dingin sebagai pelepas dahaga dan pemulih tenaga kami. Setelah kami rasa cukup, kami lanjutkan kembali perjalanan ini menuju Pos 2 dan Pos 3. Dari sinilah trek sudah mulai menggemaskan.

Memang sih sudah mulai banyak pohon yang membuat rute menjadi adem, tapi tetap saja extra tenaga. Untungnya dari Pos 1 ke Pos 2 jaraknya tidak terlalu jauh. Belum genap satu jam kami berjalan, kami sudah bertemu lagi dengan Pos 2 yang di depannya terdapat aliran sungai jernih beserta pancurannya.

Dan karena tadi di Pos 1 kami sudah cukup membekali kerongkongan dan perut ini dengan bekal yang baik, maka Pos 2 hanya kami lewati begitu saja. Anak-anak sih sebetulnya minta istirahat untuk main air. Tapi kami bilang main airnya nanti saja setelah pulang, khawatir tidak ada stok pakaian jika nanti basah atau kotor. Untungnya mereka nurut.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Jalur menuju Pos 3 semakin aduhai. Kombinasi tanah, bebautan besar dan kecil, serta akar-akar pohon menjadi teman perjalanan kami. Masya Allah, cukup menyita tenaga. Hampir tidak ada bonus berupa lahan datar. Namun ini sebanding dengan pemandangan di sekelilingnya.

Dari kejauhan tampak Kota Garut dan juga jajaran pegunungan yang ada di sekitarnya. Belum lagi bukit-bukit yang menjulang di kiri dan kanan kami yang tampak cantik diselimuti kabut. Keren sangatlah pokoknya. Semoga foto-foto yang ada bisa mewakili cerita-cerita saya di atas. :-)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun