Benarkah maaf ini hanya di bibir?
Awalnya terlalu mudah berkata
Tapi tak bisa menelan kata di akhir
Brapa juta kali aku menguras air mata?
Satu kata maaf terasa menyejukkan jiwa
Namun itu hanya sapa sementara
Karna akhirnya tak mampu menghadirkan tawa
Yang kutemui hanya lara
Mengapa bahagia hanya semu belaka?
Apa salah dan dosa?
Hingga membawa luka
Dan terbangnya asa
Cita kita kandas bersama janji
Yang kaubawa pergi
Diiringi isak tangisku banjiri bumi
Terimalah maaf dariku, duhai pengiris hati!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI